PERAN MAHASISWA TERHADAP MASYARAKAT



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas ini. Dalam paper yang berjudul “Peran Mahasiswa terhadap masyarakat” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill sosial dasar.
paper ini berisikan mengenai peran sosial mahasiswa dalam bermasyarakat, masalah mahasiswa dalam bersosial didalam masyarakat, dan hubungan mahasiswa dan masyarakat.
Adapun, penyusunan paper ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam paper ini. Dan saya pun berharap pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya supaya  di kemudian hari saya bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan paper ini.


                                                                           Bekasi , 15 November 2018
                                                                                                  

                                                                                                Diah Nur Khasanah


BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
     Negara Indonesia menganut paham demokrasi. Rakyat berperan penting dalam pemerintahan, banyak sekali keputusan pemerintah yang berdasarkan keinginan ataupun pendapat rakyat. Mahasiswa, dalam hal ini termasuk juga dalam kategori rakyat tersebut. Bisa kita lihat bahwa beberapa keputusan penting pemerintahan, diambil karena tuntutan mahasiswa yang melakukan demonstrasi.
            Namun, apakah demonstrasi itu perlu dilakukan oleh mahasiswa? Pernah suatu waktu, saya menonton film “di balik tahun 1998” yang menampilkan perjuangan seorang lelaki pada tahun 1998, menyuarakan aspirasinya dengan melakukan demo dan turun ke jalan. Pejuang reformasi, adalah gelar yang ia terima dan sangat ia banggakan pada saat itu. Bahkan ia mengaku sempat beberapa kali bolos kuliah untuk ikut demo dengan teman-temannya.
      Namun, jika melihat mahasiswa-mahasiswa sekarang melakukan demonstrasi, ia mengatakan, “Apa kepentingannya?”. Dulu, mahasiswa melakukan demonstrasi dan melakukan perjuangan untuk mengganti orde baru dengan reformasi, karena memang itu adalah suatu hal yang harus diperjuangkan. Mereka berdemo karena memang sesuatu yang mereka demonstrasikan adalah sesuatu yang sampai titik darah penghabisan harus diperjuangkan, karena kita tidak mungkin bertahan terus menerus di bawah tekanan orde baru.
            Jika mahasiswa sekarang berdemo hingga kepanasan, kehujanan sampai kehabisan suara karena teriak-teriak untuk apa? Apa mereka mendapat uang karena demo itu, kenapa mereka tidak belajar anteng aja di kampus mereka.
             Pendidikan adalah suatu hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap manusia. Dari pendidikan seseorang akan belajar menjadi seorang yang berkarakter dan mempunyai ilmu pendidikan dan sosial yang tinggi.
             Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO, tentang peringkat indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Masalah mendasar pendidikan di Indonesia adalah ketidakseimbangan antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Belajar bukan hanya berpikir tapi melakukan berbagai macam kegiatan seperti mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat dan sebagainya. Maka di sinilah dibutuhkan kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat untuk mengatasi segala permasalahan di Indonesia. Dan menjadikan masyarakat Indonesia mempunyai kualitas yang baik, dan meningkatkan lagi kualitas berbagai aspek di Indonesia.
2. Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang tersebut maka dari itu rumusan masalah yang ada adalah:
·         Bagaimana hubungan mahasiswa dengan masyarakat?
·         Apa peran yang dapat dilakukan mahasiswa terhadap masyarakat? 

3. Tujuan
       Adapun tujuan yang akan didapat dari rumusan masalah diatas yakni dapat mengetahui fungsi mahasiswa dalam masyarakat di lingkungan yang  lebih luas lagi serta memberi kesadaran yang lebih bagi mahasiswa untuk kepentingan bangsa.


BAB II
PEMBAHASAN

      “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali” - Tan Malaka, Madilog
            Berbicara perihal Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia, berarti berbicara tentang visi perguruan tinggi Indonesia. Visi perguruan tinggi tersebut ditujukan agar perguruan tinggi dapat melahirkan manusia unggul yang memiliki rasa tanggung jawab dan ingin lebih bermanfaat khususnya untuk bangsa. Kata Tri Dharma dapat diartikan sebagai tiga janji yang mencakup Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
            Dharma “pengabdian kepada masyarakat” oleh perguruan tinggi seringkali dikonotasikan sebagai suatu kegiatan pemberian bantuan dan pelayanan secara cuma — cuma kepada kelompok masyarakat yang lemah, tidak mampu secara ekonomis, dan berada dalam kodisi keterbelakangan. Konotasi semacam itu adalah akibat dari kesalahan dalam menafsirkan istilah “pengabdian” terbatas sebagai suatu “kegiatan tanpa pamrih”. Padahal, kegiatan pemberian bantuan dan pelayanan tersebut hanya merupakan salah satu bentuk dari berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi, dan tidak selalu harus dilakukan secara cuma-cuma. Di samping itu, semua komponen organisasi perguruan tinggi dapat melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat ini, karena pelaksanaan darma tersebut tidak hanya menjadi tugas dan kewajiban dari lembaga fungsional seperti lembaga pengabdian kepada masyarakat yang telah dibentuk secara khusus oleh perguruan tinggi. Dosen (baik secara pe-orangan maupun kelompok), laboratorium, jurusan, serta pusat penelitian, juga dapat melaksanakannya sesuai dengan bentuk kegiatan pengabdian yang relevan.
Kenapa harus mahasiswa?
            Mahasiswa adalah aset utama dari sebuah bangsa yang tidak dipisahkan dalam hal apapun. Mahasiswa merupakan generasi terdidik, diharapkan mempu membuat perubahan yang jauh lebih baik bagi masyarakat luas.  Sehingga perubahan itu dapat benar-benar terjadi, dan mampu dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
            Mahasiswa memiliki posisi, potensi, dan peran istimewa dibandingkan golongan akademik lainnya. Mahasiswa juga memiliki kebebasan dalam “bergerak” karena belum terikat kepentingan — kepentingan yang dapat melunturkan idealisme mereka. Ketika mahasiswa yang turun ke masyarakat, mereka seharusnya dapat menjadi representasi dari individu yang memiliki pemikiran dan niat yang tulus. Dari identitas tersebut, secara tersirat dapat menjelaskan bahwa mahasiswa mempunyai tangung jawab secara intelektual, sosial, dan moral kepada masyarakat.
            Karena kekhasan fungsi tersebut, peran mahasiswa dapat disebut sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force dalam masyarakat dengan mengandalkan kemampuan dan kualitas masing-masing mahasiswa. Mahasiswa, dalam melaksanakan fungsi dan kewajiban tersebut, sudah banyak diwadahi dengan komunitas berbasis keilmuan maupun minat, dengan beragam latar belakang, visi wadah, dan kemampuan masing-masing. Keberagaman ini juga dapat memicu adanya kolaborasi yang sinergis antara dua wadah atau lebih sehingga menjadi sangat mungkin untuk berpikir bahwa kegiatan pengabdian masyarakat menjadi sesuatu yang menarik dan bervariatif tetapi dengan tetap memegang idealisme masing-masing kelompok.
contoh peran mahasiswa
Mengingat bahwa kondisi kesibukan mahasiswa dan adanya tanggung jawab sosial, moral dan intelektual dalam melaksanakan pengabdian masyarakat, maka terdapat beberapa bentuk peran mahasiswa yang dapat dilakukan untuk masyarakat, seperti :

1. Pendidikan berkelanjutan :
Mengajarkan dan membantu pemahaman pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik (dalam hal ini adalah masyarakat) untuk memiliki kecerdasan tambahan tentang hubungan timbal balik antar lingkungan sosial, budaya dan alam serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam kegiatan pendidikan primer di sekolah.
2. Service :
Upaya memberikan sesuatu produk dan jasa dari hasil perundingan dua arah antara mahasiswa dan masyarakat dan pada akhirnya hasil yang didapatkan dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang ada. Pada hal ini, harus dilakukan social mapping yang representatif.
3. Rintisan usaha mandiri :
Upaya membantu untuk membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan ide kewirausahaan, modal, organisasi dan manajemen yang diatur dengan rapih dan terstruktur.
4. Charity :
Upaya memberikan sesuatu seperti barang dan jasa yang dilakukan secara massal dan persiapan sebentar. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran bermasyarakat dan menumbuhkan empati terhadap sesuatu, seperti : donor darah, kunjungan panti asuhan, dll.

            Peran Mahasiswa dalam Masyarakat. Antara lain:

1.         Peran Moral, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkarya secara bebas melalui berbagai kegiatan didalam kampusnya masing-masing. Mahasiswa adalah individu yang seharusnya sudah mampu membedakan hal yang baik dan buruk. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut agar mempu memiliki akhlak yang baik dan mampu bertanggung jawab terhadap segala hal yang telah dilakukannya dalam kehidupan masyarakat.

2.         Peran Sosial, mahasiswa memiliki kesempatan untuk terus melatih diri dalam kehidupan sosial agar kelak mereka mampu menjalankan kehidupan bermasyarakat dengan baik. Mahasiswa adalah individu yang seharusnya sudah mampu bersosialilasi dengan baik. Oleh karena itu, segala hal yang dilakukannya diharapkan memberikan dampak positif terhadap segala permasalahan kehidupan sosial dalam masyarakat.

3.         Peran Intelektual, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kemampuannya. Mahasiswa adalah individu yang sudah seharusnya memiliki tingkat pengetahuan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut agar mampu memberikan solusi atas banyaknya permasalahan yang terjadi dalam masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya.

Sebagai mahasiswa, mahasiswa memiliki peran yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Ada banyak hal penting yang harus dipahami agar mereka tidak hanya menjadi sekedar mahasiswa biasa, namun dapat menjadi mahasiswa yang luar biasa hebat. Selain peran diatas, mahasiswa juga memiliki peran yang jauh lebih kompleks, antara lain:

1.         Direct of Change, mahasiswa diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya melalui pendidikan seperti yang disampaikan oleh Nelson Mandela: “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia”. Mari kita melihat masalalu, dimana ada begitu banyak aktivis mahasiswa dari seluruh Indonesia yang bersatu untuk menurunkan Presiden Soeharto, dan mereka berhasil melakukannya. Mahasiswa sudah seharusnya dapat berkontribusi secara langsung kepada masyarakat, dengan cara yang benar tentunya. Oleh karena itu, jadilah mahasiswa yang aktif untuk sama-sama membangun negeri menuju kehidupan yang jauh lebih baik.

2.         Agent Of Change, mahasiswa diharapkan mampu menghadirkan perubahan yang lebih baik melalui berbagai penelitiannya sebagai jawaban atas berbagai permasalahan kehidupan masyarakat. Ilmu yang diajarkan tidak boleh hanya sekedar dipelajari saja, namun kembangkan semua itu sebagai kontribusi kepada masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Anies Rasyid Baswedan, Ph.D., dalam pesan untuk mahasiswa baru “Anda disebut maha atas kesiswaan anda. Anda punya tanggung jawab yang jauh lebih besar dari anak-anak muda lainnya. Di Indonesia ada jutaan anak-anak masuk SD, namun hanya ratusan ribu yang hari ini bisa kuliah. Itu artinya anda berbeda dari yang lain. Anda adalah sekelompok anak-anak muda yang punya kesempatan, untuk maju mengembangkan diri, meraih masa depan, bukan hanya untuk anda sendiri. Namun untuk kemajuan Republik, untuk kemajuan bangsa”.
3.        Iron Stock, mahasiswa diharapkan menjadi sumber semangat untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat dalam membuat perubahan yang lebih baik. Melalui jumlah Sumber Daya Manusia yang banyak, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya berdiam diri hanya untuk melihat permasalahan yang sedang terjadi. Mahasiswa sudah seharusnya kritis dan tanggap terhadap berbagai permasalahan hidup, dan segera bertindak secepat mungkin. Seperti yang diriwayatkan oleh  Abu Na’im: “Pengetahuan yang benar tidak diukur dari seberapa banyak Anda menghafal dan seberapa banyak yang mampu Anda jelaskan, melainkan, pengetahuan yang benar adalah ekspresi kesalehan (melindungi diri dari apa yang Allah larang dan bertindak atas apa yang Allah amanatkan)”.

4.         Moral Force, mahasiswa diharapkan mampu memiliki akhlak yang baik sebagai contoh kepada masyarakat. Sudah seharusnya mahasiswa mampu membedakan yang benar maupun salah melalui ilmu yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, jadilah mahasiswa yang layak ditiru sebagai individu berintelektual dan berakhlakul karimah sebagaimana yang disampaikan oleh Rasullullah SAW: “Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga”.

5.    Social Control, mahasiswa diharapkan mampu melakukan kontrol sosial secara menyeluruh melalui keterbukaan terhadap masyarakat. Mahasiswa sudah seharusnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitarnya melalui edukasi yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, jadilah mahasiswa yang mampu berpikir secara kritis, logis dan dinamis dalam mengikuti perkembangan sosial masyarakat serta mampu membuat perubahan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ali Bin Abi Thalib RA. ”Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal di dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas”
      
Mahasiswa sebagai generasi intelektual hanya bisa dihargai eksistensinya dengan kualitas intelektualnya pula, bukan dengan yang lainnya. Kalau mahasiswa sudah tidak lagi bisa mengandalkan kecemerlangan intelektualnya kemampuan apa lagi yang bisa dipertaruhkan mahasiswa bagi negara ini. Oleh karena itu mahasiswa memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan bangsa yaitu melalui :

  • ·       Pengembangan potensi diri sebagai kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar.
  • ·  Melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa.
  • ·   Berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan perbaikan dari sebuah sistem pendidikan nasional di Indonesia.


Kemudian peran ini akan terlaksana apabila mahasiswa dibebaskan dari kepentingan pragmatis, termasuk kepentingan politis kelompok tertentu. Keberhasilan mahasiswa menarik gerbong perubahan selama ini lebih disebabkan oleh idealismenya yang masih murni.

Pemuda adalah harapan masa depan bangsa. Kalimat itulah yang menjadi dasar penggerak semangat dan motivasi dalam pergerakan pemuda. Ya, “Pemuda”. Siapakah mereka? Agen of change. Agen dari perubahan. Sudah sejak dahulu kala ketika sumpah pemuda diikrarkan oleh para pejuang pemuda yang bersatu padu demi memerdekakan bangsa Indonesia, dari kekejaman para penjajah. Ketika melihat sebuah ketidakadilan, ketidaksesuaian dari apa yang seharusnya dilakukan. Harapan bangsa ada ditangan pemuda. Bangsa ini butuh orang- orang yang mempunyai jiwa nasionalis dan tidak apatis terhadap masalah yang ada dinegara ini. Orang–orang yang mampu bersuara dan memberikan sumbangsih bagi negaranya dengan segenap kemampuan dan daya kredibilitas yang dimiliki.

    Mengingat sejarah panjang, mahasiswa dalam peranannya membangun bangsa, seorang Indonesianis,  Ben Anderson menyatakan bahwa, “sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya”.

Ada beberapa tipe mahasiswa menurut Maman S. Mahayana, yaitu:
·         Mahasiswa underdog, yaitu: mahasiswa yang umumnya datang dari pedesaan, merasa tidak ada yang dibanggakan, berusaha menjadi mahasiswa yang baik, motivasinya tinggi untuk kuliah.
·         Mahasiswa salon, yaitu: mahasiswa yang datang dari kota dan keluarga berada, kuliah sekedar agar tidak menganggur, bersiap melanjutkan usaha orang tua, kampus sebagai tempat pamer kendaraan dan penampilan, tujuan status mahasiswa bukan ilmu.
·         Mahasiswa anak mami, yaitu: mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah atas, sungguh-sungguh kuliah tapi tidak peduli kegiatan non akademis, kerjanya hanya tidur dikost, ke kampus, dan pulang kampung. Tujuannya untuk segera menyelesaikan kuliahnya dengan baik agar memperoleh pekerjaan.
·        Mahasiswa jalan pintas, yaitu: mahasiswa yang motivasinya hanya memperolah gelar ijazah meskipun harus membayar nilai, melakukan plagiat skripsi atau membayar orang untuk di buatkan skripsi, menghalalkan cara untuk mendapatkan nilai baik, seperti menyontek, copy paste tugas kuliah, dan lain-lain.
·      Mahasiswa pekerja, yaitu: mahasiswa dari keluarga pas-pasan atau karyawan yang ingin merubah nasib, biasanya sungguh-sungguh mengikuti kuliah, sering juga mengikuti kegiatan mahasiswa.
·        Mahasiswa unggulan, yaitu: mahasiswa yang berasal dari keluarga terpelajar, secara ekonomi dan intelektual bagus, sering memamfaatkan masa kuliah untuk menempa diri di organisasi atau kegiatan ilmiah lainnya.
       Dalam hal ini mahasiswa diartikan sebagai cadangan masa depan. Pada saat menjadi mahasiswa kita diberikan banyak pelajaran, pengalaman yang suatu saat nanti akan kita pergunakan untuk membangun bangsa ini.  Akan tetapi sebenarnya posisi mahasiswa cukuplah rentan, dimana ia berada diantara idealisme dan realita yang ada. Dalam beberapa keadaan, fakta menunjukkan bahwa terjadi ketimpangan yang mengakibatkan posisi tersebut menjadi berat sebelah, misalnya saja pada saat mereka melakukan pembelaan terhadap suatu idealisme, tetapi realita yang terjadi dimasyarakat tampak kian memburuk. Begitu juga sebaliknya, disaat para mahasiswa gencar membela realita yang terjadi di masyarakat, tetapi ternyata secara tidak sadar mereka telah meninggalkan atau menyimpang dari idealisme yang menghiraukan manfaat UUD republik Indonesia yang ada serta watak ilmu yang mereka miliki.


 BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
      Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
           Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia
  2. Saran
       Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang dalam hal ini ditujukan kepada para generasi muda pelajar dan mahasiswa, para Dosen dan Guru, seluruh elemen pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang ada di pusat serta seluruh lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap bersatu demi mempertahankan keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan menjadi kompleks jika tidak ada solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap tak akan ada lagi perselisihan di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.
            Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan hidup kita.


Daftar Pustaka




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Analisa Website Traveloka

Contoh Membuat Platform (kesehatan)

KEBUTUHAN DESAIN GRAFIK PADA APLIKASI WEB