TARIAN SEUDATI DARI LHOKSEUMAWE


Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:

  • Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
  • Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
  • Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
  • Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budayadaerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

TARIAN SEUDATI DARI LHOKSEUMAWE

Tarian seudati merupakan tarian berasal dari aceh dimana penari menghasilkan suara musik dari tubuhnya sendiri dengan memukul mukul dada, menjentikkan jari jari dan menghentakan kaki. Kata seudati tersebut diambil dari bahasa arab yang berarti tunduk kepada islam dengan mengekspresikan syahadat. untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan Tarian Seudati dari orang-orang Kota Lhokseumawe di Aceh menggunakan burhani analisis epistemology oeh seorang peneliti. Budaya ini merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Tarian seudati bertujuan untuk memberikan nilai positif pada memediasi seni berbasis Islam dan membujuk masyarakat untuk lebih peka Budaya Aceh, khususnya Seudati. Hal ini mendorong generasi muda Muslim secara berkesinambungan terus melestarikan dan menjaga keutuhan, dan menambah cinta kita untuk seni dan budaya sendiri oleh menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita sehari-hari dalam masyarakat. sikap yang dimiliki suatu negara akan menentukan dan akan  menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada dasarnya adalah  kepribadian yang memiliki sifat toleransi yang tinggi. kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia, bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. dalam menumbuhkan nilai-nilai moral untuk  mencegah  pengaruh budaya asing yang merugikan nilai-nilai Islam dalam bermasyarakat. Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.Pada umumnya bangsa timur sangatlah terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, hanya saja selama hal tersebut sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa lain. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik. Dalam mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Tarian seudati tersebut adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pada dasarnya seni tidak akan pernah bisa dilepaskan dari ruang lingkupkebudayaan. kebudayaan merupakan hasil perolehan manusia selama menjalin interaksi kehidupan baik dengan lingkungan fisik maupun non fisik. Hasil perolehan tersebut berguna untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. proses hubungan antar manusia dengan lingkungan luarnya telah mengkisahkan suatu rangkaian pembelajaran setara alamiah. pada akhirnya proses tersebut mampu melahirkan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia. disini kebudayaan dapat disimpulkan sebagai hasil pembelajaran manusia dengan alam. Alam telah mendidik manusia melalui situasi tertentu yang memiru akal budi manusia untuk mengelola keadaan menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. Unsur penyajian dalam tari Seudati, dipimpin oleh seorang yang dinamai Syekh (pimpinan). Syekh dibantu oleh wakil yang disebut Apet Syekh (wakil pimpinan). Apet Syekh berdiri di kiri dan kanan Syekh pada barisan depan, yang terdiri dari empat orang, dan empat orang lagi berdiri di barisan belakang sehingga terjadilah dua barisan, yang terdiri empat-empat. Selanjutnya untuk melaksanakan tari ini babak demi babak, Syekh serta Apet Syekh dan anggota pemain lainnya dibantu oleh dua orang penyanyi atau sebagai orang penggiring tari (dalam bahasa Aceh di sebut Aneuk Syahi (Anak Penggiring) berdiri di bahagian depan disudut kiri atau kanan suatu pentas. Penampilan tari ini pada suatu pertunjukan, dari awal sampai akhir satu babak. Seudati dimulai dengan saleum (sapa-menyapa) dari aneuk syahi (anak penggiring), sedang penari atau pemain hanya menari saja dengan bermacam lenggak-lenggok, tepuk dada, gerakan-gerakan yang elastis, serta dari pada jarijari yang bertingkat mengikuti irama lagu. Selesai saleum aneuk syahi (salam anak penggiring), barulah dimulai saleum (salam) dari Syekh yang diikuti oelh seluruh pemain dan diikuti pula oleh aneuk syahi (anak penggiring) secara bersahut-sahutan, hingga selesai babak pertama. Saleum aneuk syahi (salam anak penggiring), maupun saleum Syekh (salam pimpinan) serta seluruh pemain ditujukan kepada seluruh penonton atau kepada Syekh dari kesebelasan dari lawan bertanding. Isi dalam saleum, selain mengucapkan selamat datang, juga menyampaikan terima kasih kepada pihak penyelenggara pertunjukan atau kepada hadirin. Pertunjukan Seudati dilakukan biasanya di malam hari, karena pada malam hari tidak disibukkan lagi dengan pekerjaan, baik pekerjaan berdagang, pekerjaan bangunan, kantor, bertani, dan lain-lain. Sering kali Seudati dipertandingkan antara dua rombongan, untuk pada akhirnya oleh para juri memberi penilaian mana yang dianggap sebagai pemenang. Setelah di tinjau dari Segi keindahan, kelincahan serta keahlian rombongan masing-masing, baik mengenai bentuk tarian (likok), melodi (saman), kisah (nyanyi), irama tari (lenggak-lenggok), lompatan indah, gerakan lincah) dan lain sebagainya. Adapun bagian-bagian utama dan pokok dari Seudati ialah sebagai berikut:

1. Bentuk tarian, dalam bahasa Aceh disebut likok.

2. Melodi, dalam bahasa Aceh di sebut saman.

3. Nyanyian, dimana berbagai berbagai kisah, baik kisah sejarah, roman, agaman, kepahlawanan diucapkan dalam bahasa Aceh.

4. Irama kelincahan, yakni berlenggak-lenggok, meloncat indah dan
sebagainya.

Tujuan yang terdapat dalam tradisi tari Seudati masyarakat kota Lhokseumawe Aceh analisis epistemologi Islam burhani ialah untuk menjadikan sebuah momen dimana diingatkan kembali bahwa tradisi Seudati Aceh telah memberikan nilai-nilai positif dalam memediasi seni yang berlandaskan Islam dan juga membuka kembali pemikiran masyarakat supaya peka terhadap kebudayaan Aceh itu sendiri khususnya Seudati, dan juga mendongkrak generasi muda Islam khususnya pemudapemudi untuk terus ikut andil dalam melestarikan serta mempertahankan budaya tradisi Seudati Aceh. untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap seni dan budaya kita sendiri dengan menerapkan nilai-nilai yang berlandaskan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari di dalam bermasyarakat. Seudati menyusun barisan untuk memulai tarian dengan mengangkat tangan ke atas untuk memberi salam tandanya dimulai acara. Adapun syair yang dibaca dalam memberi penghormatan atau salam yaitu Assalamualaikum lon tamong lam seung, lon jak bri saleum ke bang Syekh teuka (Assalamulaikum saya masuk dalam acara, saya memberi salam kepada abang Syekh telah sampai). Memasuki acara atau penghormatan juga memberi tanda bahwa sudah menjadi tradisi di seluruh suku bangsa yang ada di dunia ini bahwa ketika bertemu antara satu orang dengan orang yang lainnya akan memberikan kode isyarat komunikasi sebagai bentuk ungkapan penghormatan dan kegembiraan mereka karena bisa berjumpa atau berhadapan. Kode isyarat itu sendiri bisa berupa ucapan, gerak tubuh (gestur) atau kombinasi dari keduanya. Gerakan tentang musyawarah, penari Seudati berkumpul memberi tanda musyawarah. Musyawarah sering juga di lakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh dalam gerakan ini menandakan pada zaman penjajahan Belanda orang Aceh untuk melakukan strategi perang melawan kolonial Belanda, orang Aceh bermusyawarah untuk melakukan strategi tidak hanya masalah perang saja, akan tetapi juga dalam permasalahan lain yang menyangkut persoalan-persoalan agama, sosial dan budaya yang di alami masyarakat Aceh semuanya kembali kemusyawarah. Secara umum setiap seni dan budaya bertujuan mewujudkan nilai-nilai kekeluargaan yang harmonis, utuh dan kompak. Hal ini tercermin dalam masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kota Lhokseumawe. Sejalan dengan ajaran Islam yang menginginkan terwujudnya masyarakat yang bersifat kekeluargaan atau rasa persaudaraan yang utuh dan kuat.46 Hal ini dapat di lihat dalam Alquran surat Al-Hujuraat ayat 10. Yang artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat: 10).47 Sikap ajaran Islam yang menginginkan kekeluargaan di antara sesama kaum muslimin ini tercermin dalam falsafah orang Aceh (Udeep Saree Matee Syahid) yang artinya orang Aceh dalam bingkai kesatuan dan persaudaraan, apabila satu orang dicela maka semuanya ikut membantu melawan itulah kekompakan yang diciptakan oleh masyarkat Aceh senada dengan kata “seurasi” yang bermakna kompak dan harmonis. Adanya kekompakan dalam masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kota Lhokseumawe tentunya sejalan dengan ajaran Islam, yang semenjak awal pertumbuhan, perkembangan dan kebangkitannya dilandasi oleh persatuan, sebagaimana yang ditempuh Rasulullah Saw., ketika tahun pertama di Kota 87 Al-Lubb, Vol. 2, No. 1, 2017: 68-94 Madinah yang telah berusaha membuat perjanjian dengan semua kelompok masyarakat Madinah. Musyawarah sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa setiap ada kegiatan ataupun permasalahan di dalam lingkungan, baik itu persoalan agama, sosial, politik dan budaya selalu dengan musyawarah, karena musyawarah merupakan jalan dalam menyelesaikan segala persoalan. Perjalanan sejarah yang cukup panjang dan selalu bertumpu pada polapola tradisi yang ada. Dalam tari tradisional tersirat pesan yang berisi pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai, dan norma yang ingin disampaikan oleh pembuat gerakan tari kepada masyarakat yang ada. Sebuah tari tradisional merupakan salah satu produk kebudayaan yang tumbuh ditengah masyarakat secara turun-temurun sekaligus menjadi identitas dari tiap-tiap etnis dan ketika itu ditinggalkan maka secara langsung identitas sebuah etnis akan hilang.50 Tradisi Tari Seudati Masyarakatkota Lhokseumawe Aceh (Khairil Fazal) 88 Eksistensi dan perubahan Seudati dari masa dulu sampai sekarang jauh berbeda, di mana seudati pada pertama kali dibentuk dengan menggunakan gerakan duduk. Kemudian seiring berjalannya waktu Seudati berubah menjadi berdiri namun tidak diketahui secara pasti tahun berapa perubahan Seudati. Pada era pembentukan seudati mengalami kemajuan yang sangat pesat dikarenakan pertunjukan Seudati yang dimainkan sangat lama dan ada tanya jawab dalam pertunjukan Seudati dari setiap gerakan dan syair-syair yang dimainkan. Seudati dahulu menggunakan alat musik berupa tepuk dada, petik jari, dan hentakan kaki, ketiga hal ini menjadi ciri khas dalam Seudati. Pada saat ini Seudati mengalami perubahan dari segi musik, musik yang digunakan dikombinasikan dengan alat musik seperti gendang, gitar, dan seruling maupun alat musik lainnya. Kalau dari segi lain menurut T. Alamsyah mengatakan tidak ada perubahan Seudati tetap dimainkan delapan orang apabila lebih dari delapan orang itu bukan seudati melainkan tarian lain dari pada seudati.



Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan utama mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :


  • Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
  • Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  • Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.    Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi. 
Pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.

Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
  • ·        Manusia Dan Harapan
  • ·        Kepercayaan
  • ·        Harapan
  • ·        Manusia Dan Kegelisahan
  • ·        Keterasingan
  • ·        Kesepian
  • ·        Ketidakpastian
  • ·        Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
  • ·        Kesadaran
  • ·        Pengorbanan
  • ·        Manusia Dan Pandangan Hidup
  • ·        Cita-Cita
  • ·        Kebijakan
  • ·        Manusia Dan Cinta Kasih
  • ·        Kasih Sayang
  • ·        Kemesraan
  • ·        Pemujaan
  • ·        Manusia Dan Keindahan
  • ·        Renungan
  • ·        Kehalusan
  • ·        Manusia Dan Penderitaan
  • ·        Rasa Sakit
  • ·        Siksaan
  • ·        Kesengsaraan
  • ·        Manusia Dan Keadilan
  • ·        Kejujuran
  • ·        Pemulihan Nama Baik


KESIMPULAN

a) Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya.

b) Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.

c) Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan dengan tujuan menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan Negara kita. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah social masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah budaya.



Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar terdiri dari:

  • ·        Manusia dan cinta kasih
  • ·        Manusia dan keindahan
  • ·        Manusia dan penderitaan
  • ·        Manusia dan keadilan
  • ·        Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
  • ·        Manusia dan kegelisahan
  • ·        Manusia dan harapan.

d) Hubungan IBD dengan ilmu eksak. Sesuai dengan pengertian dan sasaran ilmu budaya, maka tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan sekali dengan ilmu-ilmu teknik, justru ilmu teknologi itu adalah hasil dari budaya manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menuntut kekuatan, keindahan, kepraktisan, dan sebagainya. Jadi IBD merupakan ilmu yang bertugas mendasari mental pribadi mahasiswa yang untuk dapat menerima, meresapi dan menghayati ilmu-ilmu budaya di samping ilmu-ilmu lain yang menjadi ilmu disiplinnya masing-masing.


1. Cinta Kasih dan Kasih Sayang

            Cinta adalah rasa sangat mengasihi dan sayang, atau sangat tertarik hatinya. Adapun dari segi bahasa, cinta adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan gejolak naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya. Sedangkan menurut Kahlil Gibran, cinta ialah perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi. Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstark lebih mudah dialami daripada dijelaskan.

Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
·         Perasaan terhadap keluarga
·         Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
·         Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
·         Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
·         Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
·         Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
·         Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
·         Perasaan terhadap negaranya atau patriotism
·         Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Cinta  adalah perasaan dimana setiap orang dapat menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap seseorang.Cinta yang menghubungkan tali kedekatan setiap manusia. Kasih sayang adalah salah satunya. Kasih sayang adalah penunjuk akan sebuah cinta, yang menghubungkan rasa kasih dan sayangnya pada seseorang yang dekat dengannya. Ada pula yang menyebutkan cinta itu berbeda dengan kasih sayang. Namun, sebenarnya itu kurang tepat, karena cinta adalah kasih sayang. Tapi kasih sayang itu belum tentu dapat dikatakan cinta.

2.Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar ‘mesra’, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya. Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dengan perasaan cinta dan suka kepada seseorang itu berkembang dan mengikat dan membentuk sebuah embrio yang disebut dengan cinta. Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Dengan cinta yang sudah dibentuk dan terbentuk itu akan menciptakan suatu kemesraan. Kemesraan cintan membuat orang semakin saling mencintai dan dicintai. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Pada akhirnya dengan perpaduan kasih sayang, cinta dan kemesraan tersebut akan menciptakan suatu keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga maupun dalam menjalin hubungan cinta dengan kekasih kita.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

3. Pemujaan

Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.

4. Belas Kasih

            Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik  kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda.

5. Cinta Erotis

Cinta erotis adalah cinta yang cenderung mengarah kepada cinta sepasang insane berlainan jenis. Pada hakikatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
            Cinta erotis cinta itu mempunya arti “cinta yang primitif” , cinta diartikan sebagai aktivitas berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia di tingkatan cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat) aksiden. Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan biologis. Cinta jenis ini kerap terjadi pada usia remaja, dimana pada masa ini remaja sedang mengalami masa pubertas. Sehingga pada masa transisi ini rasa ingin tahunya terhadap lawan jenisnya cukup besar. Cinta ini membutuhkan kontrol secara menyeluruh, agar mereka yang mengalaminya tidak terjatuh ke dalam hal-hal yang melanggar norma.
Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.



referensi


http://jurnal.uinsu.ac.id/,  Khairil Fazal ,tradisi seudati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Analisa Website Traveloka

Contoh Membuat Platform (kesehatan)

KEBUTUHAN DESAIN GRAFIK PADA APLIKASI WEB