PAPER ILMU BUDAYA DASAR



PAPER
ILMU BUDAYA DASAR



1IA23
DOSEN PEMBIMBING
Natallios Peter Sipasulta, SKOM., MMSI

DISUSUN OLEH
Fahmi Latief Munir
Diah Nur Khasanah
Gunawan Abi
Rakha
Ammar Dito
Tondy Amran


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2019





1.1  Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata “Indah”, merupakan sebuah sifat dari sesuatu yang memberikan kita sebuah rasa pada saat kita melihatnya atau merasakannya.

Keindahan sendiri memiliki arti yang sangat luas, dalam KBBI keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus, benar atau elok. Sedangkat menurut Aristoteles merupakan sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria”, yang artinya adalah keindahan berdasarkan pengelihatan. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya dapat meliputi Keindahan Seni, Keindahan Alam, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan)”, dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu ber asal dari bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang berarti kebaikan. Membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.

Lalu, mengapa manusia menciptakan keindahan? Karena keindahan itu pada dasamya terbentuk secara alamiah. Semua Alam itu diciptakan oleh Tuhan. Maka dapat diambil kesimpulam bahwa smua keindahan yang dapat kita nikmati selama ini adalah ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya.




1.1.1   Nilai Estetik
Nilai biasanya sering kali dipakai dalam bidang filsafat untuk kata benda abstrak. Hal itu bererti , bahwa nilai adalah semata-mata realita psikologi yag harus dibedakan secara tegas dari kegunaannya , karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada kehendaknyya sendiri. Nilai estetik berarti kebenaran atau kebaikan.

1.1.2   Membedakan Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik
Dalam nilai estetik tadi terdapat nilai-nilai yang penting salah satunya nilai ekstrinsik dan nilain intrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya sedangkan nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan , atau sebagai suatu tujuan , ataupun demi kepentingan benda itu sendir secara seaderhanaya saja nilai intrisik dipandang dari isinya tetapi nilai ekstrinsik dari bendanya.


1.2  Pengertian Renungan
Renungan? Renungan adalah sebuah rasa dimana kita memikirkan sesuatu yang mendalam. Renungan sendiri merupakan hasil  dari merenung. Jika kita berbicara renungan dalam atau untuk menciptakan sebuah seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik, dan teori psikologis.
-       Teori Pengungkapan
Teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”

Banyak took yang mengungkapkan sebuah perasaannya dengan merenung dengan cara membuat sebuah lukisan dan dari cara mereka menggambar membuktikan bahwa mereka benar benar memikirkan sesuatu yang mendalam dengan sebuah perasaan yang ia alami saat itu, dengan perantara cara gerak, menggambar garis, warna, membentuk suara, dan bentuk yang dungkapkan dalam  kata – kata memindahkan perasaan itu sehingga orang – orang mengalami perasaan yang sama.

-       Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mengendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi.

-       Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

Biasanya merenung dilakukan dengan cara diam – diam sambal memikirkan sesuatu hal yang mendalam, berbeda dengan termenung, terenung merupakan sebuah gambaran tentang kondisi sebuah pikiran, yang membuat kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang “out of control” (tidak dapat dikendalikan).

Termenung bias dikatakan meratapi hidup, orang termenung pasti melakukan dialog dengan diri sendiri. Berarti hal ini banyak menguraikan masalah dari termenung, orang berbicara dengan nurani dan akalnya menyamakan persepsi antara hati dan otak. Renungan berasal dari kata renung artinya memikirkan sesuatu. Jadi bisa kita simpulkan bahwa Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.


1.3  Pengertian Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi yang artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok. Contoh yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak seimbang/serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji keserasian itu.

Bisa kita lihat keserasian dalam memadu sebuah rumah dan halaman, tentunya rumah yang bagus memilki sebuah halaman luas dan tersusun rapi dengan bunga – bunga yang indah, tentu orang akan memuji keserasian tersebut. Namun sebaliknya, rumah yang bagus yang tidak memiliki halaman tentu saja orang akan mengatakan “Sayang kalo gk ada halamannya”. Jadi dalam hal memadu rumah dan halaman itu ada unsur ukuran – ukuran yang seimbang.

Begitu pula dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan pria pada waktu duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya. Hampir semua mata memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang hadir  itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek hal seperti itu juga menyatakan ukuran.

Maka dari itu, keserasian sangat identic dengan keindahan, karena keindahan adalah faktor penyusun untuk keserasian yang akan menciptakan sebuah kesenangan bagi penglihatan dan pendengarannya. Sesuatu yang serasi tentu sangat indah dan yang tidak serasi tidak indah. Pendapat yang lain mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselarasan dinamik dan perenungan yang menyenangkan. Jadi bisa kita simpulkan dengan adanya keindahan membuat seseorang merasa nyaman dan senang ketika melihatnya namun disisi lain ada orang yang merenung memikirkan sesuatu sehingga dibutuhkan lah keserasian dalam keindahan dan merenung yang artinya kita dapat mengajak seseorang yang sedang merenung dengan melihat sebuah keindahan yang membuat hatinya tenang kembali atau juga bisa dengan cara memberikan sebuah keindahan kepadanya.


1.4  Pengertian Penderitaan
Penderitaan atau rasa sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.

1.5  Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Apabila sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan. Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan biasanya hubungan dia dengan orang lain terganggu , Sifat mental dia mengalami gangguan dan menghancurkan kehidupanya.

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

1.6  Siksaan atau Penyiksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

1.7  Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah Ujian kehidupan manusia yang bersifat kodrati(berasal dari tuhan). Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin atau tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia lebih kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi takdir dari manusia itu sendiri, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut karena penderitaan adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.Kita dapat mencoba menghilangkan penderitaan kita dengan cara berjuang yaitu dengan terus berusaha merubahnya.Memang penderitaan merupakan ketentuan dari tuhan yang maha esa tetapi kita dapat mencoba merubahnya apabila kita terus berusaha dan juga berdoa untuk merubahnya.Contohnya adalah saat seseorang yang harus reala mengalami kebutaan dia dapat berusaha untuk dapat melakukan aktivitasnya walaupun dia buta dengan cara berlatih dan tidak lupa untuk berdoa.

1.8  Hubungan Antara Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Penderitaan pastilah semua orang pernah merasakannya .Namun semakin maju suatu zaman maka kemungkinan penderitaannya juga akan semakin besar.Kemajuan teknologi juga merupakan salah satu factor penyebabnya yaitu seperti Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.Contoh  sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.

Berita mengenai penderitaan manusia ramai mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media informasi lainnya.Berita-berita tersebut ditayangkan dengan tujuan agar semua orang mendapatkan informasi tentang dunia luar dan dapat ikut bersimpati. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu yaitu seperti memberikan bantuan.Bantuan yang dating bisa secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah organisasi tertentu.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera manusia dapat menentukan sikap yaitu untuk bersimpati atau tidak.Selain itu komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya juga tidak kalah pentingnya, sehingga para pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni

1.9  Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang,dimana keadilan harus dimiliki setiap manusia untuk tidak memandang rendah orang lain. Dengan adanya keadilan, maka kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik lagi. Keadilan diperlukan di segala bidang kehidupan baik itu hukum, ekonomi dan lain sebagainya. Hilangnya keadilan dapat memunculkan berbagai masalah di tengah masyarakat.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), keadilan adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil. Keadilan berasal dari kata adil yang artinya menurut KBBI adalah  sebagai berikut :
§  sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak,
§  berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran
§  sepatutnya; tidak sewenang-wenang
pengertian keadilan menurut para ahli :

-       Aristoteles
Keadilan adalah tindakan yang memberikan sesuatu kepada orang yang memang menjadi haknya.
-       Thomas Hubbes
Keadilan adalah sebuah keadaan dimana ada suatu perjanjian yang kemudian isi perjanjian tersebut dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa berat sebelah.
-       Plato
Keadilan adalah mematuhi semua hukum dan perundangan yang berlaku.
-       John Rawls
Filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, John Rawls menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran.

Sila kelima dari Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, berbunyi : ”…..dengan berdasar kepada : ….., serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

1.10     Spesifik Keadilan
Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil dalam sila keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama manusia yang didasari dan dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan.

Perbuatan adil menyebabkan seseorang memperoleh apa yang menjadi haknya, dan dasar dari hak ini ialah pengakuan kemanusiaan yang mendorong perbuatan manusia itu memperlakukan sesama sebagaiman mestinya.

Di dalam masyarakat ada tiga macam bentuk keadilan yang pokok, hal ini berdasarkan tiga macam hubungan hidup manusia bermasyarakat, yaitu keadilan komutatif, keadilan distributif, dan keadilan legalis. Ketiga macam keadilan ini diuraikan sebagai berikut :

-       Keadilan Komutatif
Hubungan pribadi dengan pribadi. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil antara sesama warga masyarakat, antara pribadi dengan pribadi. Keadilan yang berlaku dalam hal ini. Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

-       Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan kewajiban.

-       Keadilan Legalis
Hubungan pribadi dengan masyarakat. Dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil dari pribadi terhadap masyarakat keseluruhan.

1.10.1    Macam – Macam Keadilan
Berikut ini jenis dan macam macam keadilan secara umum :
-       Keadilan Komunikatif (Lustitia Communicativa)
Yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan suatu hak seseorang pada suatu objek tertentu.
-       Keadilan Distributif (Lustitia Distributiva)
Yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa yang menjadi suatu hak pada subjek hak yakni individu.
-       Keadilan Legal (Lustitia Legalis)
Yaitu suatu keadilan menurut undang-undang dimana objeknya ialah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan secara bersama atau “banum commune”.
-       Keadilan Vindikatif (Listitia Vindicativa)
Yaitu suatu keadilan yang memberikan hukuman ataupun denda yang sesuai dengan pelanggaran ataupun kejahatannya.
-       Keadilan Kreatif (Lustitia Creativa)
Yaitu suatu keadilan yang memberikan masing-masing orang dengan berdasarkan bagiannya yang berupa suatu kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang dimilikinya dalam berbagai bidang kehidupan.
-       Keadilan Protektif (Lustitia Protektiva)
Yaitu suatu keadilan dengan memberikan suatu penjagaan ataupun perlindungan kepada pribadi-pribadi dari suatu tindak sewenang-wenang oleh pihak lain.





1.11     Perhitungan (Hisab) dan Pembalasan.
1.11.1 Pengertian Hisab
Adalah peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.

Allah akan menghisab seluruh makhluk dan berkhalwat (empat mata) kepada seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya. Inilah makna al-muhasabah (proses hisab). Muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat.

Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.

-       Pertama : Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan)
mempunyai dua pengertian :
§  Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang diperiksa secara sungguh-sungguh dan yang tidak dihisab.

§  Pemaparan amalan maksiat kaum mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir).

-       Kedua : Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh)
Inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.

1.11.2 Pembalasan
Di antara takdir Allah yang agung ini, ketentuan yang berpengaruh besar bagi hidup manusia, dan keadaan akhir di tempat kembali mereka, adalah ketentuan Allah berupa al-jaza min jinsil amal “Balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan”. Orang yang berbuat baik, akan mendapat balasan kebaikan. Dan orang yang berbuat jahat, akan mendapat balasan yang buruk.

Inilah ketentuan ilahi. Salah satu prinsip dari banyak prinsip yang menegaskan bahwa Allah Maha Adil, Maha Bijaksana, dan Maha Mampu. Prinsip pembalasan Rabbani ini senantiasa terjadi saat di dunia dengan berdasarkan keadilan. Tidak ada keberpihakan kepada person tertentu. Seandainya manusia merenungi dalam permasalah-permasalahan mereka. Memikirkan apa yang yang sedang mereka jalani. Mereka akan mendapati sunnatullah ini berlaku pada kehidupan mereka dalam setiap sisinya.

Ini adalah ketentuan Rabbani. Dialah yang memberi balasan dengan penuh keadilan. Balasan amalan seorang hamba sesuai dengan apa yang mereka usahakan. Hal ini senantiasa berlaku secara syar’i, qadari, waktu, dan tempat. Penjelasan seperti ini diterangkan lebih dari 100 ayat dalam Alquran. Dan banyak juga hadits-hadits Nabi yang menetapkan kepastian ini. Sehingga ketentuan ini benar-benar memberi keyakinan pada jiwa.


1.12     Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf.

1.12.1    Hakekat Pemulihan Nama Baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat-sifat Rasulullah SAW).
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai
dengan kodrat manusia, yaitu :
§  Manusia menurut sifat dasamya adalah mahluk moral.
§  Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.


1.13     Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah pendapat/pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,arahan &petunjuk di dunia. Jadi sebagai manusia pasti mempercayai adanya TUHAN karena dia yang menciptakan manusia di bumi ini. Semua yang dilakukan manusia TUHAN akan selalu tau, karena selalu ada malaikat yang mencatat kebaikan & keburukan manusia saat sedang melakukan sesuatu.
 Pandangan hidup ada 3 yaitu :
-          Pandangan hidup yang berasal dari agama,  maksudnya adalah hidup yang mutlak kebenarannya dengan kepercayaan masing masing.
-          Pandangan hidup ideology, maksudnya adalah disesuaikan dengan kebudayaan & negara
-          Pandangan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

1.14     Ideology
Ideology adalah kumpulan ide/gagasan yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama ideology adalah merubah segala permasalahan di masyarakat, dengan ide yang baik.
1.14.1    Tujuan & Fungsi ideology :
-       Fungsi struktur kognitif
Dijadikan sebagai acuan dalam menyikapi permasalahan yang terjadi. Jika terjadi permasalahan di masyarakat kita harus tau dulu apa permasalahan tersebut & memahaminya dengan baik & diselesaikan dengan baik baik.


-       Kekuatan untuk mencapai tujuan
Maksudnya adalah jika ingin mencapai sesuatu yang diinginkan harus kuat dalam membuat sebuah ide positif & bermakna agar tercapai tujuan tersebut.

-       Orientasi Dasar
Maksud orientasi dasar adalah membuka wawasan dan menunjukan tujuan hidup dalam kehidupan lingkungan & bermasyarakat. Jadi manusia pasti mempunya tujuan hidup masing masing. Manusia bekerja untuk memenuhi ekonomi keluarga, kerja pun mencari ilmu apa yang dia tidak tahu menjadi tau. Jika tidak bekerja & diam diam saja dirumah maka tidak akan menghasilkan apapun.

1.15     Cita – Cita
Cita cita adalah sesuatu hal keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Setiap manusia pasti memiliki cita cita yang berbeda. Jika dia ingin menjadi sebuah DOKTER maka dia harus menekuni pembelajaran tentang dokter & mau berusaha dengan kemampuannya. Misalkan cita cita tercapai maka diri sendiri akan senang & orang tua serta keluarga akan bangga dengan apa yang diinginkannya selama ini. Harus percaya diri dengan apa yang diinginkan & jangan pernah menyerah.
Faktor – factor yang tidak tercapainya cita cita:
-       Tidak mau berusaha , berdoa
-       Malas malasan
-       Tidak percaya diri
-       Terhasut hal negative dengan teman/orang terdekat

1.16     Kabajikan
Kebajikan artinya adalah kebaikan. Makna kebajikan manusia yaitu berbuat kebaikan kepada orang orang lain. Manusia merupakan makhluk social yang artinya tidak mungkin manusia mengerjakan sesuatu sendiri pasti membutuhkan pertologan orang lain. Sebagai manusia harus tau apa hal yang baik dan apa hal yang buruk. Sebagai manusia harus saling menghormati satu sama lain walaupun dia berbeda agama,ras & suku . Setiap manusia pasti mempunyai hati yang digunakan sebagai penentuan baik/tidaknya perbuatan, tingkah laku .



Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku manusia :
-       Faktor bawaan  (Hereditas)
Maksudnya adalah faktor bawaan dari orang tua /keturunan kerabat terdekat. 
-       Faktor dalam lingkungan
Maksudnya adalah tingkah lakunya dilingkungan itu bagaimana, seperti apa
-       Faktor pengalaman yang pernah diperoleh (Eksternal)
Yaitu setiap manusia pasti mempunyai pengalaman dalam sekolah,kuliah & bekerja.

1.17     Usaha
Usaha adalah suatu hal yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Setiap orang pasti ingin mempunyai usaha sendiri, disetiap usaha pasti ada yang naik dan ada juga yang turun / ada yang mendapat keuntungan dan ada juga yang rugi . Setiap membuka usaha pasti siap menerima hal positif dan negatifnya. Jika usahanya dilakukan secara terus menerus akan membuahkan hasil yang maksimal.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam membuka usaha :
-          Modal besar
-          Percaya diri dan terus berusaha
-          Mempromosikan dengan orang lain
-          Jujur

1.18     Keyakinan dan Kepercayaan
Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
Sedangkan Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.

1.19     Langkah – Langkah Berpandangan Hidup
Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan hidup juga menentukan masa  depan  seseorang. Untuk  itu perlu  dijelaskan  apa  arti pandangan hidup.  Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.

Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah  timbul  secara instan  atau  dalam  waktu yang  singkat saja, melainkan  melalui  proses  waktu yang lama dan  terus menerus,  sehingga hasil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia  menerima  hasil pemikiran  itu sebagai pegangan,  pedoman,  arahan,  atau petunjuk yang disebut  pandangan  hidup.

Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,   akan  tetapi  pandangan hidup  dapat  diklasifikasikan   berdasarkan asalnya  yaitu terdiri dari  3 macam  :
§  Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
§  Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang  ada  pada  negara  tersebut.
§  Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.
Itulah penjelasan singkat mengenai pandangan hidup.

Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik adalah sebagai berikut :
1.    Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan  tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan  hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. Adam dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka mempunyai  pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka.

Sedangkan kita sebagai mahluk yang bernegara dan atau beragama pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya  Islam, kita mernpunyai  pandangan hidup yaitu AI-Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.

2.    Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini maksudnya adalah   mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan  pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa  Pancasila  dan  bagaimana  mengatur  kehidupan bernegara.  Begitu  juga  bagi yang  berpandangan hidup pada agama Islam.  Hendaknya  kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana  ketiganya  itu mengatur kehidupan  baik di dunia maupun di akherat Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian  mempunyai  suatu konsep pengertian tentang pandangan  hidup dalam  Agama  Islam.

Mengerti  terhadap pandangan  hidup di sini memegang  peranan penting. Karena dengan mengerti,  ada kecenderungan   mengikuti  apa yang terdapat  dalam  pandangan  hidup  itu.

3.    Menghayati
Langkah  selanjutnya  setelah mengerti pandangan  hidup adalah menghayati  pandangan hidup  itu. Dengan  menghayati  pandangan  hidup kita memperoleh  gambaran  yang  tepat dan benar  mengenai  kebenaran pandangan  hidup  itu sendiri.

Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanmya, yaitu  dengan  memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai  pandangan  hidup itu sendiri. Langkah-langkah   yang  dapat  ditempuh  dalam  rangka  menghayati  ini, menganalisa hal-hal  yang  berhubungan  dengan  pandangan  hidup,  bertanya  kepada  orang  yang  dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu  sendiri. Jadi dengan menghayati  pandangan hidup kita akan memperoleh  mengenai kebenaran  tentang  pandangan  hidup  itu sendiri.
           
Yang  perIu  diingat  dalam  langkah  mengerti  dan  menghayati  pandangan   hidup  itu, yaitu  harus  ada.  Sikap  penerimaan  terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap penerimaan   pandangan  hidup  ini  ada  dua  altematif  yaitu  penerimaan   secara   ikhlas  dan penerimaaan  secara  tidak  ikhlas.
           
Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati  ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan  langkah  yang menentukan  terhadap langkah  selanjutnya.  Bila dalam mengerti  dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas,maka langkah selanjutnya akan memperkuat  keyakinannya.  Akan  tetapi bila sebaliknya  langkah  selanjutnya  tidak  berguna.

4.    Meyakini
Setelah mengetahui  kebenaran dan kepastiannya, baik secara kemanusiaan,  maupun  ditinjau dan  segi  kemasyarakatan  maupun  negara  dan dari  kehidupan  di akherat,  maka  hendaknya kita meyakini  pandangan  hidup  yang telah kita hayati itu. Meyakini  ini merupakan  suatu hal untuk cenderung  memperoleh  suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
           
Dengan  meyakini   berarti   secara  langsung   ada  penerimaan yang  ikhlas   terhadap pandangan   hidup  itu.  Adanya  sikap  menerima  secara  ikhlas  ini maka  ada  kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini   penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan  dirinya tersugesti.

Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang mulia yang diantaranya adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya selalu berbuat baik,  Dalam hal ini adalah keyakinan yang sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.

5.    Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu  dan atau menyalahkannya  tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk melawan. Hal ini karena kemungkinan  bahwa  dalam berpandangan hidup  itu dia  telah  mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah  yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan memberi respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
           
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan  bila belum mendalami  langkah sebelumnya  lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang  terakhir  ini merupakan  langkah  terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup  itu. Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada  pandangan hidupnya itu, lalu suatu  ketika  dia dihina baik secara langsung  ataupun  secara  tidak  langsung, maka jelas  dia  tidak  menerima  hinaan  itu.


1.20     Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang di sengaja maupun yang tidak sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab bersifat seperti kodrati,kodrati  itu arti kata yang sudah menjadi bagian kehidupan manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila tidak mau bertanggung jawab,maka ada pihak lain dari dua sisi yaitu sisi pertama itu pihak yang berbuat dan dari sisi kedua kepentingan pihak lain.

1.21     Macam – Macam Tanggung Jawab
-       Macam – macam tanggung jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.dalam usahanya itu kita juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan,yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu kita dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang kita perbuat, atas dasar ini,lalu di kenal beberapa macam tanggung jawab, yaitu :
1.      Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut karna kesadaran kita setiap orang lain untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.dengan bisa kita memecahkan masalah – masalah kemausian mengenai diri sendiri.
Misalkan :  - Jaga selalu kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta
-      Bersikap Selalu Konsisten
-      Jangan Berbohong

2.      Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan suatu masyarakat kecil.keluarga terdi dari suama,istri,ayah-ibu,dan anak-anak,dan juga orang lin yang menjadi anggota keluarga.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.tetapi kita perlu bertanggung jawab merupakan ke sejahteraan,keselamatan,pendidikan,dan kehidupan.
Misalkan :  - Patuh terhadap Perintah Orangtua / Dosen
Menjadi anak yang Baik
§  Rajin ibadah dan Mendoakan Orangtua / Dosen
§  Menjaga Nama Baik Keluarga dan OrangTua / Dosen
§  Memberi Nafkah OrangTua  / Dosen ketika Lanjut Usia

3.      Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain,sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutukan kita maka ia harus bekomunikasi dengan orang lain. Sehingga dengan demikian orang disini merupakan anggota masyarakat yang tertentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat langsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.tetapi apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus di pertanggung jawab kepada masyarakat.

1.22     Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

1. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.

2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.

Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannya pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Analisa Website Traveloka

Contoh Membuat Platform (kesehatan)

KEBUTUHAN DESAIN GRAFIK PADA APLIKASI WEB