Paper Ilmu Budaya Dasar tugas 3
PAPER
ILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASAR
SESI 3
1IA23
DOSEN PEMBIMBING
Natallios Peter Sipasulta, SKOM., MMSI
DISUSUN OLEH
Fahmi Latief Munir
Diah Nur Khasanah
Gunawan Abi
Rakha
Ammar Dito
Tondy Amran
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2019
Harapan,
apa sih yang kita tahu tentang harapan? Banyak orang bilang cita-cita, rencana,
dsbnya, namun harapan adalah sebuah impian yang dibuat oleh pikiran anda dan
direncanakan oleh diri anda sama seperti cita-cita, keinginan, agar suatu hal
tersebut dapat terjadi. Tanpa adannya harapan kita mungkin akan kehilangan
arah, karena kita tidak tahu apa tujuan dari impian yang kita miliki.
Harapan
yang dalam adalah sebuah kerendahan hati yang menerima semua yang akan menimpa
diri kita mulai dari yang kecil dan besar yang tujuannya demi mencapai impian
yang besar dan sulit untuk diri kita. Harapan harus berdasarkan kepercayaan,
baik kepercayaan terhadapa diri sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ada
beberapa dorongan berbagai kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan harapan,
antara lain :
a. Kepercayaan
terhadap diri sendiri.
b. Kepercayaan
kepada orang lain.
c. Kepercayaann
terhadap pemerintah.
d. Kepercayaan
kepada Tuhan.
Dari
kepercayaan - kepercayaan kita dapat mendorong diri kita agar terus tetap
semangat dalam menjalani hidup kita, karena dari kepercayaan itu semua akan
timbul sepercik harapan agar kita tidak hilang arah dan tetap terus berusaha
serta berdoa pula kepada Tuhan YME, agar keinginan terkabul, setelah itu kita
tinggal serahkan semuanya kepada Tuhan YME.
2. Persamaan Harapan dan Cita – Cita
Sebelum
kita masuk pada persamaan kita tinjau dulu apasih itu Cita – Cita ? Cita cita
adalah sesuatu hal keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran.
Setiap manusia pasti memiliki cita cita yang berbeda. Jika dia ingin menjadi
sebuah DOKTER maka dia harus menekuni pembelajaran tentang dokter & mau
berusaha dengan kemampuannya. Misalkan cita cita tercapai maka diri sendiri
akan senang & orang tua serta keluarga akan bangga dengan apa yang
diinginkannya selama ini. Harus percaya diri dengan apa yang diinginkan &
jangan pernah menyerah.
Faktor
– factor yang tidak tercapainya cita cita :
a. Tidak
mau berusaha , berdoa
b. Malas
malasan
c. Tidak
percaya diri
d. Terhasut
hal negative dengan teman/orang terdekat
Jadi persamaan antara Harapan dan
Cita – Cita adalah :
Jika
kita lihat dari sisi Harapan, harapan berdasarkan dari kepercayaan baik
kepercayaan diri sendiri atau kepercayaan kepada Tuhan YME. Maka dari itu
persamaan antara Harapan dan Cita – Cita adalah menyangkut masa depan yang
belum terwujud dan perlunya sebuah usaha dan kesabaran dalam menjalankannya
demi tercapainya hal yang diinginkan.
3. Contoh Harapan
Banyak
sekali contoh – contoh harapan, namun saya akan menyebutkan 3 saja.
a. Kita
sebagai manusia yang bersungguh – sungguh dalam beribadah dengan harapan agar
dapat masuk surga.
b. Kita
sebagai mahasiswa tentunya banyak belajar dengan harapan dapat menjadi
seseorang yang lebih baik dan bijak.
c. Kita
sebagai manusia banyak banyak berdoa dengan harapan mendapatkan ampunan dari
tuhan YME.
Jadi
demi tercapai nya sebuah harapan, kita harus melakukannya dengan kesabaran, dan
tentunya butuh sebuah usaha yang maks demi tercapainya harapan tersebut, dimana
Allah Subhanahu Waata’ala berfirman “Man
Jadda Wajada” yang artinya, Barang siapa yang bersungguh – sungguh, makai a
akan mendapatkannya.
4. Apa Penyebab Manusia Mempunyai
Harapan
Manusia
itu tentu memiliki harapan, biasanya akan muncul dengan tujuan tertentu, dan
pastinya untuk mencapainya harus dengan kesungguhan, karena itulah sifat
harapan yaitu sesuatu yang agak sulit tetapi sangat ingin dicapai.
Menurut
kodratnya manusia itu adalah makhluk social. Setiap lahir ke dunia ini langsung
disambut dalam pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota
masyarakat lainnya. Tak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup.
Di tengah manusia lain itulah seseorang akan hidup dan berkembang baik fisik
dan jasmani maupun mental dan spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong manusia
hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
a. Dorongan Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya : menangis,
bergembira, berpikir, bercinta, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Dorongan
kodrat itu manusia dengan sendirinya akan berteman atau mendorong manusia hidup
bergaul dengan manusia lain. Hal tersebut sangat rentan terjadi dalam suatu
kehidupan bermasyarakat. Dari dorongan kodrat ini yang menyebabkan kita
memiliki pergaulan di suatu masyarakat biasanya seseorang yang terdapat
didalamnya tersebut akan terjadi munculnya sesuatu yang disebut dengan harapan,
harapan nya itu bermacam-macam sesuai tujuan apa yang sedang ia inginkan.
Dengan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Sebagai contoh,
orang menonton lawakan dengan harapan agar terhibur. Sang pelawak juga
mengharapkan agar para penonton tertawa terbahak-bahak. Jika penonton tidak
tertawa, berarti harapannya gagal dalam menghibur penonton.
b. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah
menjadi kodrat manusia dalam hidup ia pasti akan merasakan apa yang akan
menjadi kebutuhan hidupnya, dalam proses munculnya kebutuhan yang diinginkan
maka dari itu munculah sesuatu harapan agar apa yang dibutuhkan oleh kita itu
terwujud.
Sudah
menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai macam kebutuhan hidup, yang pada garis
besarnya dapat dibedakan atas :
· Kebutuhan
jasmaniah
Misalnya
: sandang, pangan, dan papan
· Kebutuhan
rohaniah
Misalnya
: kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan hiburan, dan sebagainya.
Sehubungan
kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkatagorikan kebutuhan
manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan 5 harapan
manusia, yaitu :
1. Harapan
untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan
untuk memperoleh keamanan
3. Harapan
untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan
memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan
5. Harapan
untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita
6.
Pengertian
Doa
Pengertian doa dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
permohonan (harapan, permintaan,
pujian) kepada Tuhan, tetapi pengertian doa pada setiap agama berbeda-beda,tetapi
berdoa pada setiab agama memiliki tujuan yang sama,yaitu meminta kepada sang
pencipta.
7.
Macam
– Macam Doa
Doa juga mesti dibarengi
dengan usaha yang gigih agar keinginan segera terkabul. Namun ada tiga macam
doa yang pasti diterima oleh Allah, artinya doa dari orang-orang ini tak pernah
ditolak.
a.
Doa
orang tua
Semua doa yang
dipanjatkan oleh orang tua pasti akan dikabulkan oleh Allah, entah itu baik
maupun buruk.jadi sebagai anak kita harus menjaga perkataan kita terhadap orang
tua,dan berbakti kepada orang tua,agar tidak membuat orang tua sedih,karena doa
orang tua paling mudah dikabulkan.
b.
Doa
Musafir
Doa orang yang tengah
dalam perjalanan jauh (musafir) tidak pernah ditolak oleh Allah. Hal itu karena
musafir mampu mengendalikan diri atau nafsu. Dalam perjalanan musafir
menanggung berbagai kesulitan. Maka hanya orang-orang tertentu yang mampu
melewati kesulitan tersebut. Dengan begitu doa orang musafir pun mudah diterima
Allah
c.
Doa
orang teraninaya.
Allah SWT tak pernah
menolak doa orang yang teraniaya. Biasanya orang teraniaya yang diperlakukan
secara tidak adil. Baik itu secara verbal maupun non verbal.
8.
Contoh
– Contoh Doa
a.
Doa
Sebelum Makan
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا،
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Allahumma baarik llanaa fiima
razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar"
Artinya
:
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau
berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka
b.
Doa
Sesudah Makan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا
وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa
wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin"
Artinya
:
Segala puji bagi Allah yang memberi kami
makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam
9.
Pengertian
Kepercayaan
Kepercayaan adalah
kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi
seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia
akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih
dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut
Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis
yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap
perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai
kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan
harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang
mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan
tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Menurut
Ba dan Pavlou (2002), mendefinisikan kepercayaan sebagai
penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu
sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Universitas
Sumatera Utara
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin
dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan &
Hunt, 1994).
Doney
dan Canon (1997), bahwa penciptaan awal hubungan mitra
dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan
oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006),
menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling
mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara
online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut
Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan
dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko.
Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan
konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos
dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja
melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang
akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah
dijanjikan.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah kesediaan satu pihak menerima
resiko dari pihak lain berdasarkan keyakinan dan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, meskipun kedua belah pihak belum
mengenal satu sama lain.
10.
Tiga
Teori Kebenaran
1.
TEORI
KEBENARAN KORESPONDENSI
Teori kebenaran
korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah
benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam
atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan
dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu
fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan
dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Gejala-gejala alamiah,
menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca
indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik
tertentu. Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang
rendah. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya objek yang
dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan organ-organ
tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
Ilmu pengetahuan empiris
hanyalah merupakan salah satu upaya manusia dalam menemukan kebenaran yang
hakiki dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara
empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat
konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya kecenderungan untuk
mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu empiris untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi manusia tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan
empiris secara kultural membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang
kebudayaan yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
Keberhasilan ilmu eksakta
yang berdasarkan empirisme dalam mengembangkan teknologi -ketika berhadapan
dengan ”kegagalan ” ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu human. Analisis
filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan secara proporsional, karena
merupakan suatu usaha ilmiah untuk membantu manusia mengungkap misteri
kehidupannya secara utuh.
2.
TEORI
KEBENARAN KOHERENSI ATAU KONSISTENSI
Teori kebenaran koherensi
adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau
konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan
komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain.
Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya
terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan
antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan
adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih
dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori
ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya.
Proposisi atau pernyataan adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan
dikemukakan atau menunjuk pada rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang
digunakan untuk mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan
pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan merupakan gabungan
antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya tentang hakikat manusia, baru
dikatakan utuh jika dilihat hubungan antara kepribadian, sifat, karakter,
pemahaman dan pengaruh lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari
strukturasi sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam
kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang
berdasarkan logika tidak hanya terbatas pada kepekaan indera tertentu dan tidak
hanya tertuju pada objek-objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis
cenderung untuk menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi.
Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif. Adanya
keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik dan non fisik ditolak
secara logika. Apabila kerangka ini digunakan secara luas dan tak terbatas,
maka manusia akan kehilangan cita rasa batiniahnya yang berfungsi pokok untuk
menumbuhkan apa yang didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.
3.
TEORI
KEBENARAN PRAGMATIS
Teori kebenaran pragmatis
adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada
konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori
tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia
untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.
Menurut teori ini
proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa
yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan
salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian
kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori ini tidak
mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan harus mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat
kemampuan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak
dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan manusia adalah
kekuasaan manusia. Hal ini membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam
karena tujuan ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
Manusia dengan segala
segi dan kerumitan hidupnya merupakan titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup
manusia seutuhnya merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu
pengetahuan seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri, tujuan-tujuannya dan
cara-cara pengembangannya ternyata belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
yang materialis-pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
Aksiologi ilmu
pengetahuan modern yang dibingkai semangat pragmatis-materialis ini telah
menyebabkan berbagai krisis lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat
akumulasi berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon
berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury hingga bahaya nuklir
akibat persaingan kekuasaan antar negara. Ketiadaan nilai dalam ilmu
pengetahuan modern yang menjadikan sains untuk sains, bahkan sains adalah
segalanya, telah mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan
kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules solitaire (kesepian
dalam keramaian, penderitaan dalam kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari
aspek-aspek utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan. Kedua
krisis global ini telah menghantui sebagian besar lingkungan dan masyarakat
modern yang materialis-pragmatis.
11.
Empat
Kepercayaan
1.
Kepercayaan
pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri
sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya.
2.
Kepercayaan
kepada orang lain
Percaya kepada orang lain
itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan
yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang
berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain,
apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.
Kepercayaan
kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan
teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna,
negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa
manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai
seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat,
dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan
mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya
yang mempunyai hak ialah negara : manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia
hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).
4.
Kepercayaan
kepada Tuban
Kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan
sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali
kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan
dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
Tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya
kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan
lingkungan.
12.
Usaha
Manusia untuk Meningkatkan Rasa Percaya Pada Tuhan
Ø Meningkatkan
ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan
Ø Meningkatkan
pengabdian pada masyarakat
Ø Meningkatkan
rasa cinta kita pada sesama dengan saling menolong dan menjadi orang yang dermawan
Ø Mengurangi
nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebih
Ø Menekan
rasa negatif, iri, dengki, benci
1.
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari
kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir
dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala,
memandang jauh ke depan sambil
mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk
dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi.
Kegelisahan adalah hal
yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada
saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana
kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan
menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi
setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal
yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun
yang terjadi.
Efek kegelisahan bisa
timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri.
Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus
di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.
2.
Tiga
Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
A. Kecemasan objektif atau Kenyataan.
Kecemasan obyektif adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia
luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi
takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan
tertentu dari lingkungannya.
contohnya :
1. Seorang anak yang takut akan kegelapan.
2. Seseorang yang cemas akan serangga.
B. Kecemasan Neurotis (saraf)
Kecemasan ini timbul
karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Sigmund freud sendiri
membagi kecemasan ini menjadi 3 bagian :
a.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian
diri dengan lingkungan. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang
gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
b.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional
(phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi
proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. seperti contoh kasus
yang saya alami, bahwa setiap melihat atau bahkan menuliskan buah “nanas”, maka
bulu kuduk saya akan berdiri dan merinding dibuatnya.
c.
Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi
ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas.
C. Kecemasan Moral
Kecemasan moral
disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi
antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat
sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan
manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. contohnya,
seseorang yang merasa kecantikannya ditandingi oleh lawannya, oleh karena itu
ia merasa dengki, ataupun membencinya.
3.
Sebab
– Sebab Orang Gelisah
Kegelisahan berasal dari
kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir,
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala
memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil
memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan
lain-lain.
Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang
secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang englamimengalami frustasi
karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
4.
Contoh
– Contoh Orang Gelisah
Biasanya orang gelisah diawali dengan rasa
ketidakyakinan yang akan membuat kalian akan terus khawatir terhadapap atau apa
yang dipikirkan orang lain kepada mu, sehingga tidak sesuai dengan jalan
pikiran anda, lalu orang gelisah biasanya menghindari masalah atau tidak mau
diganggu jika urusan dia belum selesai. Kemudian orang gelisah biasanya ketika
harapan kalian tidak terwujud maka orang gelisah akan lepas control yang
menyebabkan diri mereka rugi.
5.
Cara
Mengatasi Kegelisahan
a.
Relaksasi
Sebagian kita menganggap
relaksasi adalah bersantai. Bersantai di depan televisi menyaksikan acara
favorit atau melihat komputer untuk main game. Kenyataan hal ini bukanlah
relaksasi. Sama halnya dengan alkohol dan narkoba, beberapa orang memilih cara
ini untuk rileks tapi kenyataannya salah besar.
Mungkin beberapa hal di
atas dapat mengatasi stres dan cemas namun hanya sementara. Rileksasi yang
sebenarnya adalah kegiatan seperti tai chi, yoga, dan pernafsan dalam serta
kegiatan fisik lainnya yang bermanfaat untuk ketenangan pikiran. Contohnya saat
kita mengambil nafas dalam-dalam itu akan membantu saraf utama yang membentang
dari diafragma ke otak menjadi lebih longgar sehingga otak dapat memgirimkan
pesan ke seluruh tubuh untuk lebih santai.
b.
Tidur
dan makan yang cukup serta olahraga
Untuk membantu tubuh
menjadi lebih rileks, cukupi kebutuhan tidur dan makan serta olahragalah secara
teratur. Jangan makan dan tidur terlalu banyak atau pun terlalu sedikit.
Pilihlah makanan yang baik dan sehat, jangan mengandung gula dan kafein yang
berlebihan. Dan jangan lupa luangkan waktu untuk olahraga.
c.
Terhubung
dengan orang lain
Luangkan waktu dengan
keluarga atau teman. Lakukan kegiatan-kegiatan yang semakin mendekatkan
keakraban misalnya ngobrol atau diskusi hal-hal menarik lainnya. Hal ini akan
membantu kita untuk merasa aman dan merasakan dukungan mereka.
Jika kita merasa khawatir atau gugup
tentang sesuatu, bicarakan hal itu dengan seseorang yang dekat yang membuat
kita merasa lebih dipahami dan mampu mengatasinya.
d.
Hubungkan
dengan alam
Tetap terhubung dengan
alam di sela-sela kesibukan juga cara yang ampuh mengatasi rasa cemas dan
gelisah. Cobalah untuk naik sepeda keliling kompleks atau mendaki gunung.
Selain bisa menenangkan pikiran, kegiatan ini juga menyehatkan. Ajaklah
keluarga atau teman untuk melakukannya, selain terhubung dengan alam, kita
dapat menjaga hubungan sosial.
e.
Fokus
pada hal-hal yang positif
Cara paling baik agar
terhindar dari rasa gelisah dan stres adalah selalu positive thinking. Fokus
pada hal-hal yang baik, menghargai hal-hal kecil, dan mensyukuri segala hal.
Fokuslah pada mimpi dan keinginan yang ingin kita wujudkan.
6.
Pengertian
Keterasingan
Keterasingan berasal dari
kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang, Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri
seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Contoh
:
Murni gadis lincah, bebas, dan pandai bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik
bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita ia
mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak pernah menampakkan diri dan tak ada
kawan yang hilir mudik datang berkunjung dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan
diri di kamar, malu keluar. Ia hidup dalam keterasingan.
7.
Ayat
Al-Qur’an Tentang Keterasingan
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا
بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan yang asing,
akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing”
(HR. Muslim no. 145).
Al Qadhi ‘Iyadh menyebutkan makna hadits
di atas sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi,
أَنَّ الإِسْلام بَدَأَ فِي آحَاد مِنْ النَّاس
وَقِلَّة ، ثُمَّ اِنْتَشَرَ وَظَهَرَ ، ثُمَّ سَيَلْحَقُهُ النَّقْص وَالإِخْلال ،
حَتَّى لا يَبْقَى إِلا فِي آحَاد وَقِلَّة أَيْضًا كَمَا
بَدَأَ
“Islam dimulai dari segelintir orang dari
sedikitnya manusia. Lalu Islam menyebar dan menampakkan kebesarannya. Kemudian
keadaannya akan surut. Sampai Islam berada di tengah keterasingan kembali,
berada pada segelintir orang dari sedikitnya manusia pula sebagaimana awalanya.
” (Syarh Shahih Muslim, 2: 143)
Beruntunglah orang yang asing, yaitu yang
menjalankan ajaran Islam tersebut.
و”طُوبَى” تُفَسَّر بِالْجَنَّةِ وَبِشَجَرَةٍ
عَظِيمَة فِيهَا
Thuba sendiri ditafsirkan dengan surga dan
pohon besar yang berada di surga.
وَفِيهِ تَنْبِيه عَلَى أَنَّ نُصْرَة الإِسْلام
وَالْقِيَام بِأَمْرِهِ يَصِير مُحْتَاجًا إِلَى التَّغَرُّب عَنْ الأَوْطَان وَالصَّبْر
عَلَى مَشَاقّ الْغُرْبَة كَمَا كَانَ فِي أَوَّل الأَمْر
Ini menunjukkan bahwa memperjuangkan dan
menjalankan ajaran Islam memang butuh akan keterasingan dari negeri. Ketika itu
butuh ada kesabaran ekstra dalam menghadapi keterasingan sebagaimana keadaan
Islam di awal-awal. Demikian penjelasan As Sindi.
8.
Pengertian
Kesepian
Kesepian berasal dari
kata sepi yang berarti sunyi atau langgang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau tidak berteman. Setiap orang tentu pernah mengalami yang namnya
kesepian, karena itu kita sebagai manusia perlu menanamkan sifat empati kedalam
diri kita untuk menemai dan membantu teman kita yang kesepian dalam konteks
pembelajaran.
Atau
Kesepian adalah keadaan
emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan
hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan
teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan
tidak memilikinyalah orang yang kesepian.
9.
Penyebab
Kesepian
Ada 4 unsur penyebab kita
kesepian dalam menjalankan hidup.
a. Penyebab Pertama
Transisi Kehidupan, Transisi
yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian. Menjadi tua kemudian
ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup. Berganti pekerjaan, sakit
keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian.
b. Penyebab Kedua
Keterpisahan, Ketika kita
diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat, terpisah dari
keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer, atau alasan
lainnya) itu dapat menyebabkan
kesepian. Apalagi mereka yang sulit
diakses oleh alat komunikasi apapun. Sungguh mereka akan bisa merasakan
kesepian. Keterpisahan lainnya adalah perceraian/putus hubungan. Ini juga
penyumbang besar masalah kesepian dalam masyarakat.
c. Penyebab Ketiga
Direndahkan/dipermalukan.
Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam relasi sosial dengan orang
lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau dipermalukan di depan umum
akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita merasa diserang dan kita merasa
sendirian karena tidak ada yang membela. Melewati pengalaman seperti ini
menimbulkan perasaan kesepian yang menyakitkan.
d. Penyebab Keempat
Penolakan. Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak
berguna, tidak bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.
Perasaan ini bila tidak
diatasi dengan baik, akhirnya dapat disalah mengerti oleh diri kita sendiri dan
membuat kita merasa kesepian yang sangat. Itulah sebabnya orang yang merasakan
kesepian karena penolakan sulit untuk ditangani. Karena dia sendiri sudah
men-stigma dan men-diskriminasikan dirinya sendiri.
10.
Contoh
Orang Kesepian
Orang yang kesepian biasa
nya merekan yang tersenyum setiap hari, karena orang yang banyak tersenyum bisa jadi adalah orang yang paling
kesepian, karena dengan tersenyum ia menutupi rasa kesepiannya tersebut
sehingga tidak ada orang yang dapat tau tentang kesepiannya, dan biasanya ia
memilih teman untuk berbagi cerita tentang dia, dan biasanya juga ia sering
mencari perhatian karena ia jarang mendapatkan perhatian.
11.
Pengertian
Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah
sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk
filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi,
sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada
perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum
diketahui.
12.
Sebab
– Sebab Terjadi Ketidakpastian
a.
Obsesi
: obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan
tetentu yang terus mennerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan,
atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada
orang yang ingin menjatuhkan dia.
b.
Phobia
: rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau
kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
c.
Kompulasi
:
adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan
yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
d.
Histeria
:
neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit
yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap
orang lain.
e.
Delusi
: menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak
sesuai dengan pengalaman.
f.
Halusinasi
: khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang
dapat juga berhalusinasi.
g.
Keadaan
emosi : dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpungaruh
oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya misalnya gangguan pada
nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah
tinggi/lemah.
13.
Contoh
Ketidakpastian
Contohnya, jika Anda
tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda
menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan
cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan
ketidakpastian.
14.
Metode
Mengatasi Ketidakpastian
1. Fokus pada hal-hal yang dapat Anda
kendalikan dan jangan khawatir tentang yang lain
Pesan kunci dlam metode
pertama ini adalah,bahwa Anda disarankan agar fokuskan pada hal-hal yang dapat
Anda kendalikan sembari mengabaikan yang tidak bisa Anda kendalikan.
Dalam setiap situasi
yang dihadapi, selalu ada faktor yang
dapat Anda kendalikan dan faktor-faktor yang tidak dapat Anda kendalikan.
Faktor apa yang dapat Anda kendalikan, fokus pada faktor ini. Apa saja faktor
yang tidak dapat Anda kendalikan? Lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk
mempengaruhi mereka, tetapi jangan terobsesi dengan mereka kalau terpaksa
tinggalkan dan lupakan saja.
Inilah yang
dinamakan pilihan atas locus. Artinya,
seseorang ingin beralih dari locus of
control eksternal ke locus of control internal.
Sebuah locus of control
eksternal berarti Anda merasakan lingkungan memiliki kendali lebih dari Anda
selama hidup Anda. Misalnya, jika Anda merasa bahwa faktor ekonomi, pemerintah,
dan orang lain memiliki kendali lebih besar daripada Anda atas kebahagiaan dan
kesuksesan Anda dalam hidup, Anda memiliki locus of control eksternal.
Sebuah locus of control
internal berarti Anda merasakan diri Anda memiliki kontrol lebih dari
lingkungan di atas kehidupan Anda. Misalnya, jika Anda melihat bahwa Anda sepenuhnya
bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesuksesan Anda, Anda memiliki locus of
control internal.
Orang dengan locus of
control internal cenderung lebih bahagia dan lebih proaktif daripada orang
dengan locus of control eksternal. Itu karena mereka mampu mengatasi
ketidakpastian dan masalah kehidupan dengan mudah. Jika Anda menghadapi
ketidakpastian, berikan kepastian pada situasi dengan berfokus pada hal-hal
yang dapat Anda kendalikan. Bekerja pada mereka. Adapun hal-hal lain yang tidak
dapat Anda kendalikan, lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk memengaruhi
mereka, tetapi jangan terobsesi dengan mereka. Fokus pada tindakan, jangan
khawatir.
2. Jalani kehidupan Anda seperti yang
Anda lakukan, bebas dari ketidakpastian
Pesan kunci pada metode kedua
adalah menjalani hidup seperti biasanya, tidak bergantung pada ketidakpastian.
Artinya, energi yang dimiliki bahkan sumberdaya yang dipunyai fokusnya hanya
pada hal-hal yang "sudah pasti kendali Anda" , sementara yang lain
jangan habiskan energy, sumberdaya Anda untuk memikirkannya, karena itu hanya
kesia-siaan belaka dan ujungnya adalah kekecewaan.
Ini tentu tak mudah,
apalagi kalau selama ini kebiasaannya belum dilatih dan dibangun. Tetapi metode
ini juga berarti susah dan sulit. Salah satau caranya adalah, tanyakan kepada
diri Anda: "Apa yang akan saya lakukan jika situasi atau masalah ini tidak
ada dalam hidup saya?" Lalu, lakukan itu.
Oleh karenanya, metode
ini dituntut kepekaan yang tinggi untuk bisa membedakan hal-hal yang memang
bebas dari kecenderungan ketidakpastian yang tinggi. Kenali dengan tepat dan
lakukan dengan cermat dengan cepat agar memontnya bisa didapat.
3. Bawalah kepastian untuk hal-hal
penting dan abaikan hal-hal lainnya
Dalam setiap situasi,
selalu ada hal-hal yang penting bagi Anda dan hal-hal lain yang kurang penting.
Pesan kunci dari metode ketiga ini adalah memberi kepastian pada hal-hal
penting dan membiarkan hal-hal lain yang kurang penting pergi dan berlalu.
Katakanlah Anda baru saja
pindah ke suatu tempat atau kota yang
benar-benar baru Anda tinggal. Situasi
yang dihadapi adalah Anda menganggur, tidak punya teman di sini, tidak memiliki
penghasilan karena menganggur dan tidak memiliki akomodasi tetap dan hanya
tinggal di penampungan saat ini. Tabungan Anda hanya bisa bertahan selama
seminggu lagi, dan hidupmu sedang
berubah dan semuanya naik di udara.
Nampak semuanya serba
tidak pasti kehidupan yang dijalani. Pertanyaannya adalah apa yang kamu
kerjakan? Dalam menghadapi ketidakpastian yang begitu besar, harus fokus pada
menstabilkan bidang terpenting dalam hidup Anda. Bagi kebanyakan orang, ini
adalah keamanan finansial dan mendapatkan akomodasi tetap.
Untuk keamanan finansial,
Anda dapat mengamankan keuangan Anda terlebih dahulu dengan melakukan beberapa pekerjaan
cepat dan aneh. Anda juga dapat meminjam uang dari teman-teman Anda di rumah
dan mengembalikannya setelah Anda mendapatkan pekerjaan. Tujuannya adalah untuk
membantu Anda dalam jangka pendek sementara memikirkan apa yang ingin dilakukan
dalam jangka panjang. Anda dapat meluangkan waktu untuk mencari pekerjaan yang
sesuai dengan aspirasi Anda setelah masalah keuangan jangka pendek ditangani.
Dengan keuangan yang
ada, dapat mencari akomodasi atau tempat
penginapan yang agak permanen. Yang bisa dikerjakan adalah cari dan periksa iklan baris, cari Google,
atau hubungi pemilik penginapan untuk mendapatkan bantuan. Mendedikasikan
beberapa minggu untuk berburu tempat yang representative dan jangan berhenti sampai Anda menemukan
tempat yang memenuhi kebutuhan Anda.
Selama periode ini,
jangan khawatir tentang hal-hal lain, kerjakan saja yang bisa Anda kerjakan
agar tidak terjebak dalam mindset ketidakpastian.
Jadi, bagaimana Anda
mengelola ketidakpastian sehari-hari? Lakukanlah dengan berfokus pada hal yang
paling penting pada saat itu, dan hanya itu. Ini berarti bahwa jika perhatian
utama pada saat itu adalah mendapatkan akomodasi atau penginapan, saya akan
memfokuskan energi saya untuk menemukan akomodasi yang layak yang memenuhi
kebutuhan saya.
15.
Ayat
Al-Qur’an Untuk Mengatasi Ketidakpastian
Berikut ini pernyataan
Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan
terhadap kitab suci Al-Quran yaitu : Al-Baqarah
(2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا
عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ
اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Artinya
:
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan
tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu
surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.
Komentar
Posting Komentar