Paper Ilmu Budaya Dasar tugas 3

PAPER
ILMU BUDAYA DASAR
SESI 3


1IA23
DOSEN PEMBIMBING
Natallios Peter Sipasulta, SKOM., MMSI

DISUSUN OLEH
Fahmi Latief Munir
Diah Nur Khasanah
Gunawan Abi
Rakha
Ammar Dito
Tondy Amran

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2019



Harapan, apa sih yang kita tahu tentang harapan? Banyak orang bilang cita-cita, rencana, dsbnya, namun harapan adalah sebuah impian yang dibuat oleh pikiran anda dan direncanakan oleh diri anda sama seperti cita-cita, keinginan, agar suatu hal tersebut dapat terjadi. Tanpa adannya harapan kita mungkin akan kehilangan arah, karena kita tidak tahu apa tujuan dari impian yang kita miliki.

Harapan yang dalam adalah sebuah kerendahan hati yang menerima semua yang akan menimpa diri kita mulai dari yang kecil dan besar yang tujuannya demi mencapai impian yang besar dan sulit untuk diri kita. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan terhadapa diri sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ada beberapa dorongan berbagai kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan harapan, antara lain :

a.      Kepercayaan terhadap diri sendiri.
b.     Kepercayaan kepada orang lain.
c.      Kepercayaann terhadap pemerintah.
d.     Kepercayaan kepada Tuhan.

Dari kepercayaan - kepercayaan kita dapat mendorong diri kita agar terus tetap semangat dalam menjalani hidup kita, karena dari kepercayaan itu semua akan timbul sepercik harapan agar kita tidak hilang arah dan tetap terus berusaha serta berdoa pula kepada Tuhan YME, agar keinginan terkabul, setelah itu kita tinggal serahkan semuanya kepada Tuhan YME.

2.   Persamaan Harapan dan Cita – Cita
Sebelum kita masuk pada persamaan kita tinjau dulu apasih itu Cita – Cita ? Cita cita adalah sesuatu hal keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Setiap manusia pasti memiliki cita cita yang berbeda. Jika dia ingin menjadi sebuah DOKTER maka dia harus menekuni pembelajaran tentang dokter & mau berusaha dengan kemampuannya. Misalkan cita cita tercapai maka diri sendiri akan senang & orang tua serta keluarga akan bangga dengan apa yang diinginkannya selama ini. Harus percaya diri dengan apa yang diinginkan & jangan pernah menyerah.
Faktor – factor yang tidak tercapainya cita cita :

a.      Tidak mau berusaha , berdoa
b.     Malas malasan
c.      Tidak percaya diri
d.     Terhasut hal negative dengan teman/orang terdekat

Jadi persamaan antara Harapan dan Cita – Cita adalah :
Jika kita lihat dari sisi Harapan, harapan berdasarkan dari kepercayaan baik kepercayaan diri sendiri atau kepercayaan kepada Tuhan YME. Maka dari itu persamaan antara Harapan dan Cita – Cita adalah menyangkut masa depan yang belum terwujud dan perlunya sebuah usaha dan kesabaran dalam menjalankannya demi tercapainya hal yang diinginkan.

3.   Contoh Harapan
Banyak sekali contoh – contoh harapan, namun saya akan menyebutkan 3 saja.
a.      Kita sebagai manusia yang bersungguh – sungguh dalam beribadah dengan harapan agar dapat masuk surga.
b.     Kita sebagai mahasiswa tentunya banyak belajar dengan harapan dapat menjadi seseorang yang lebih baik dan bijak.
c.      Kita sebagai manusia banyak banyak berdoa dengan harapan mendapatkan ampunan dari tuhan YME.

Jadi demi tercapai nya sebuah harapan, kita harus melakukannya dengan kesabaran, dan tentunya butuh sebuah usaha yang maks demi tercapainya harapan tersebut, dimana Allah Subhanahu Waata’ala berfirman “Man Jadda Wajada” yang artinya, Barang siapa yang bersungguh – sungguh, makai a akan mendapatkannya.





4.   Apa Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Manusia itu tentu memiliki harapan, biasanya akan muncul dengan tujuan tertentu, dan pastinya untuk mencapainya harus dengan kesungguhan, karena itulah sifat harapan yaitu sesuatu yang agak sulit tetapi sangat ingin dicapai.

Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk social. Setiap lahir ke dunia ini langsung disambut dalam pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah manusia lain itulah seseorang akan hidup dan berkembang baik fisik dan jasmani maupun mental dan spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

a.   Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, mempunyai keturunan dan sebagainya.

Dorongan kodrat itu manusia dengan sendirinya akan berteman atau mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain. Hal tersebut sangat rentan terjadi dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Dari dorongan kodrat ini yang menyebabkan kita memiliki pergaulan di suatu masyarakat biasanya seseorang yang terdapat didalamnya tersebut akan terjadi munculnya sesuatu yang disebut dengan harapan, harapan nya itu bermacam-macam sesuai tujuan apa yang sedang ia inginkan.

Dengan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Sebagai contoh, orang menonton lawakan dengan harapan agar terhibur. Sang pelawak juga mengharapkan agar para penonton tertawa terbahak-bahak. Jika penonton tidak tertawa, berarti harapannya gagal dalam menghibur penonton.




b.   Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat manusia dalam hidup ia pasti akan merasakan apa yang akan menjadi kebutuhan hidupnya, dalam proses munculnya kebutuhan yang diinginkan maka dari itu munculah sesuatu harapan agar apa yang dibutuhkan oleh kita itu terwujud.
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai macam kebutuhan hidup, yang pada garis besarnya dapat dibedakan atas :

·       Kebutuhan jasmaniah
Misalnya : sandang, pangan, dan papan
·       Kebutuhan rohaniah
Misalnya : kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan hiburan, dan sebagainya.

Sehubungan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkatagorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan 5 harapan manusia, yaitu :

1.     Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.     Harapan untuk memperoleh keamanan
3.     Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4.     Harapan memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan
5.     Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita


6.    Pengertian Doa
Pengertian doa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah  permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan, tetapi pengertian doa pada setiap agama berbeda-beda,tetapi berdoa pada setiab agama memiliki tujuan yang sama,yaitu meminta kepada sang pencipta.



7.   Macam – Macam Doa
Doa juga mesti dibarengi dengan usaha yang gigih agar keinginan segera terkabul. Namun ada tiga macam doa yang pasti diterima oleh Allah, artinya doa dari orang-orang ini tak pernah ditolak.
a.   Doa orang tua
Semua doa yang dipanjatkan oleh orang tua pasti akan dikabulkan oleh Allah, entah itu baik maupun buruk.jadi sebagai anak kita harus menjaga perkataan kita terhadap orang tua,dan berbakti kepada orang tua,agar tidak membuat orang tua sedih,karena doa orang tua paling mudah dikabulkan.
b.   Doa Musafir
Doa orang yang tengah dalam perjalanan jauh (musafir) tidak pernah ditolak oleh Allah. Hal itu karena musafir mampu mengendalikan diri atau nafsu. Dalam perjalanan musafir menanggung berbagai kesulitan. Maka hanya orang-orang tertentu yang mampu melewati kesulitan tersebut. Dengan begitu doa orang musafir pun mudah diterima Allah
c.   Doa orang teraninaya.
Allah SWT tak pernah menolak doa orang yang teraniaya. Biasanya orang teraniaya yang diperlakukan secara tidak adil. Baik itu secara verbal maupun non verbal.


8.   Contoh – Contoh Doa
a.   Doa Sebelum Makan
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar"
Artinya :
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka

b.   Doa Sesudah Makan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin"


Artinya :
Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam


9.   Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).

Menurut Ba dan Pavlou (2002), mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Universitas Sumatera Utara
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Doney dan Canon (1997), bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.

Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah kesediaan satu pihak menerima resiko dari pihak lain berdasarkan keyakinan dan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, meskipun kedua belah pihak belum mengenal satu sama lain.


10.    Tiga Teori Kebenaran
1.   TEORI KEBENARAN KORESPONDENSI
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.

Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.

Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.

Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ” ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.

2.   TEORI KEBENARAN KOHERENSI ATAU KONSISTENSI
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.

Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.

Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam kepribadiannya.

Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi. Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif. Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.

3.   TEORI KEBENARAN PRAGMATIS
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.

Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.


Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia. Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri, tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.

Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara. Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan. Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.


11.    Empat Kepercayaan
1.   Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya.

2.   Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3.   Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara : manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).

4.   Kepercayaan kepada Tuban
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.


12.    Usaha Manusia untuk Meningkatkan Rasa Percaya Pada Tuhan
Ø Meningkatkan ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan
Ø Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
Ø Meningkatkan rasa cinta kita pada sesama dengan saling menolong dan menjadi orang yang      dermawan
Ø Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebih
Ø Menekan rasa negatif, iri, dengki, benci



1.       Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir,  tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan  hal  yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya  berjalan  mundar-mandir  dalam  ruang tertentu  sambil  menundukkan  kepala, memandang  jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan  lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi.

Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi.

Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.





2.       Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
A.  Kecemasan objektif atau Kenyataan.
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
contohnya :

1. Seorang anak yang takut akan kegelapan.
2. Seseorang yang cemas akan serangga.

B.  Kecemasan Neurotis (saraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Sigmund freud sendiri membagi kecemasan ini menjadi 3 bagian :
a.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
b.     Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. seperti contoh kasus yang saya alami, bahwa setiap melihat atau bahkan menuliskan buah “nanas”, maka bulu kuduk saya akan berdiri dan merinding dibuatnya.
c.      Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas.

C.  Kecemasan Moral
Kecemasan moral disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. contohnya, seseorang yang merasa kecantikannya ditandingi oleh lawannya, oleh karena itu ia merasa dengki, ataupun membencinya.

3.       Sebab – Sebab Orang Gelisah
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang englamimengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.


4.       Contoh – Contoh Orang Gelisah
Biasanya orang gelisah diawali dengan rasa ketidakyakinan yang akan membuat kalian akan terus khawatir terhadapap atau apa yang dipikirkan orang lain kepada mu, sehingga tidak sesuai dengan jalan pikiran anda, lalu orang gelisah biasanya menghindari masalah atau tidak mau diganggu jika urusan dia belum selesai. Kemudian orang gelisah biasanya ketika harapan kalian tidak terwujud maka orang gelisah akan lepas control yang menyebabkan diri mereka rugi.

5.       Cara Mengatasi Kegelisahan
a.   Relaksasi
Sebagian kita menganggap relaksasi adalah bersantai. Bersantai di depan televisi menyaksikan acara favorit atau melihat komputer untuk main game. Kenyataan hal ini bukanlah relaksasi. Sama halnya dengan alkohol dan narkoba, beberapa orang memilih cara ini untuk rileks tapi kenyataannya salah besar.

Mungkin beberapa hal di atas dapat mengatasi stres dan cemas namun hanya sementara. Rileksasi yang sebenarnya adalah kegiatan seperti tai chi, yoga, dan pernafsan dalam serta kegiatan fisik lainnya yang bermanfaat untuk ketenangan pikiran. Contohnya saat kita mengambil nafas dalam-dalam itu akan membantu saraf utama yang membentang dari diafragma ke otak menjadi lebih longgar sehingga otak dapat memgirimkan pesan ke seluruh tubuh untuk lebih santai.

b.   Tidur dan makan yang cukup serta olahraga
Untuk membantu tubuh menjadi lebih rileks, cukupi kebutuhan tidur dan makan serta olahragalah secara teratur. Jangan makan dan tidur terlalu banyak atau pun terlalu sedikit. Pilihlah makanan yang baik dan sehat, jangan mengandung gula dan kafein yang berlebihan. Dan jangan lupa luangkan waktu untuk olahraga.

c.   Terhubung dengan orang lain
Luangkan waktu dengan keluarga atau teman. Lakukan kegiatan-kegiatan yang semakin mendekatkan keakraban misalnya ngobrol atau diskusi hal-hal menarik lainnya. Hal ini akan membantu kita untuk merasa aman dan merasakan dukungan mereka.
Jika kita merasa khawatir atau gugup tentang sesuatu, bicarakan hal itu dengan seseorang yang dekat yang membuat kita merasa lebih dipahami dan mampu mengatasinya.

d.   Hubungkan dengan alam
Tetap terhubung dengan alam di sela-sela kesibukan juga cara yang ampuh mengatasi rasa cemas dan gelisah. Cobalah untuk naik sepeda keliling kompleks atau mendaki gunung. Selain bisa menenangkan pikiran, kegiatan ini juga menyehatkan. Ajaklah keluarga atau teman untuk melakukannya, selain terhubung dengan alam, kita dapat menjaga hubungan sosial.
e.   Fokus pada hal-hal yang positif
Cara paling baik agar terhindar dari rasa gelisah dan stres adalah selalu positive thinking. Fokus pada hal-hal yang baik, menghargai hal-hal kecil, dan mensyukuri segala hal. Fokuslah pada mimpi dan keinginan yang ingin kita wujudkan.


6.       Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Contoh : Murni gadis lincah, bebas, dan pandai bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita ia mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak pernah menampakkan diri dan tak ada kawan yang hilir mudik datang berkunjung dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan diri di kamar, malu keluar. Ia hidup dalam keterasingan.

7.       Ayat Al-Qur’an Tentang Keterasingan
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

Al Qadhi ‘Iyadh menyebutkan makna hadits di atas sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi,

أَنَّ الإِسْلام بَدَأَ فِي آحَاد مِنْ النَّاس وَقِلَّة ، ثُمَّ اِنْتَشَرَ وَظَهَرَ ، ثُمَّ سَيَلْحَقُهُ النَّقْص وَالإِخْلال ، حَتَّى لا يَبْقَى إِلا فِي آحَاد وَقِلَّة أَيْضًا كَمَا بَدَأَ

“Islam dimulai dari segelintir orang dari sedikitnya manusia. Lalu Islam menyebar dan menampakkan kebesarannya. Kemudian keadaannya akan surut. Sampai Islam berada di tengah keterasingan kembali, berada pada segelintir orang dari sedikitnya manusia pula sebagaimana awalanya. ” (Syarh Shahih Muslim, 2: 143)




Beruntunglah orang yang asing, yaitu yang menjalankan ajaran Islam tersebut.

و”طُوبَى” تُفَسَّر بِالْجَنَّةِ وَبِشَجَرَةٍ عَظِيمَة فِيهَا

Thuba sendiri ditafsirkan dengan surga dan pohon besar yang berada di surga.

وَفِيهِ تَنْبِيه عَلَى أَنَّ نُصْرَة الإِسْلام وَالْقِيَام بِأَمْرِهِ يَصِير مُحْتَاجًا إِلَى التَّغَرُّب عَنْ الأَوْطَان وَالصَّبْر عَلَى مَشَاقّ الْغُرْبَة كَمَا كَانَ فِي أَوَّل الأَمْر

Ini menunjukkan bahwa memperjuangkan dan menjalankan ajaran Islam memang butuh akan keterasingan dari negeri. Ketika itu butuh ada kesabaran ekstra dalam menghadapi keterasingan sebagaimana keadaan Islam di awal-awal. Demikian penjelasan As Sindi.



8.       Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau langgang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau tidak berteman. Setiap orang tentu pernah mengalami yang namnya kesepian, karena itu kita sebagai manusia perlu menanamkan sifat empati kedalam diri kita untuk menemai dan membantu teman kita yang kesepian dalam konteks pembelajaran.

Atau

Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian.

9.       Penyebab Kesepian
Ada 4 unsur penyebab kita kesepian dalam menjalankan hidup.
a.     Penyebab Pertama
Transisi Kehidupan, Transisi yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian. Menjadi tua kemudian ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup. Berganti pekerjaan, sakit keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian.

b.     Penyebab Kedua
Keterpisahan, Ketika kita diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat, terpisah dari keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer, atau alasan lainnya)  itu dapat menyebabkan kesepian.  Apalagi mereka yang sulit diakses oleh alat komunikasi apapun. Sungguh mereka akan bisa merasakan kesepian. Keterpisahan lainnya adalah perceraian/putus hubungan. Ini juga penyumbang besar masalah kesepian dalam masyarakat.

c.      Penyebab Ketiga
Direndahkan/dipermalukan. Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam relasi sosial dengan orang lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau dipermalukan di depan umum akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita merasa diserang dan kita merasa sendirian karena tidak ada yang membela. Melewati pengalaman seperti ini menimbulkan perasaan kesepian yang menyakitkan.

d.     Penyebab Keempat
Penolakan.  Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak berguna, tidak bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.

Perasaan ini bila tidak diatasi dengan baik, akhirnya dapat disalah mengerti oleh diri kita sendiri dan membuat kita merasa kesepian yang sangat. Itulah sebabnya orang yang merasakan kesepian karena penolakan sulit untuk ditangani. Karena dia sendiri sudah men-stigma dan men-diskriminasikan dirinya sendiri.


10.    Contoh Orang Kesepian
Orang yang kesepian biasa nya merekan yang tersenyum setiap hari, karena orang yang banyak  tersenyum bisa jadi adalah orang yang paling kesepian, karena dengan tersenyum ia menutupi rasa kesepiannya tersebut sehingga tidak ada orang yang dapat tau tentang kesepiannya, dan biasanya ia memilih teman untuk berbagi cerita tentang dia, dan biasanya juga ia sering mencari perhatian karena ia jarang mendapatkan perhatian.



11.    Pengertian Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.


12.    Sebab – Sebab Terjadi Ketidakpastian
a.    Obsesi : obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tetentu yang terus mennerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
b.   Phobia : rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
c.    Kompulasi : adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
d.   Histeria : neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
e.    Delusi : menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
f.    Halusinasi : khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
g.   Keadaan emosi : dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpungaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya misalnya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.




13.    Contoh Ketidakpastian
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.


14.    Metode Mengatasi Ketidakpastian
1.   Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan dan jangan khawatir tentang yang lain
Pesan kunci dlam metode pertama ini adalah,bahwa Anda disarankan agar fokuskan pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan sembari mengabaikan yang tidak bisa Anda kendalikan.

Dalam setiap situasi yang  dihadapi, selalu ada faktor yang dapat Anda kendalikan dan faktor-faktor yang tidak dapat Anda kendalikan. Faktor apa yang dapat Anda kendalikan, fokus pada faktor ini. Apa saja faktor yang tidak dapat Anda kendalikan? Lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk mempengaruhi mereka, tetapi jangan terobsesi dengan mereka kalau terpaksa tinggalkan dan lupakan saja.

Inilah yang dinamakan  pilihan atas locus. Artinya, seseorang  ingin beralih dari locus of control eksternal ke locus of control internal.

Sebuah locus of control eksternal berarti Anda merasakan lingkungan memiliki kendali lebih dari Anda selama hidup Anda. Misalnya, jika Anda merasa bahwa faktor ekonomi, pemerintah, dan orang lain memiliki kendali lebih besar daripada Anda atas kebahagiaan dan kesuksesan Anda dalam hidup, Anda memiliki locus of control eksternal.

Sebuah locus of control internal berarti Anda merasakan diri Anda memiliki kontrol lebih dari lingkungan di atas kehidupan Anda. Misalnya, jika Anda melihat bahwa Anda sepenuhnya bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesuksesan Anda, Anda memiliki locus of control internal.

Orang dengan locus of control internal cenderung lebih bahagia dan lebih proaktif daripada orang dengan locus of control eksternal. Itu karena mereka mampu mengatasi ketidakpastian dan masalah kehidupan dengan mudah. Jika Anda menghadapi ketidakpastian, berikan kepastian pada situasi dengan berfokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan. Bekerja pada mereka. Adapun hal-hal lain yang tidak dapat Anda kendalikan, lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk memengaruhi mereka, tetapi jangan terobsesi dengan mereka. Fokus pada tindakan, jangan khawatir.

2.   Jalani kehidupan Anda seperti yang Anda lakukan, bebas dari ketidakpastian
Pesan kunci pada metode kedua adalah menjalani hidup seperti biasanya, tidak bergantung pada ketidakpastian. Artinya, energi yang dimiliki bahkan sumberdaya yang dipunyai fokusnya hanya pada hal-hal yang "sudah pasti kendali Anda" , sementara yang lain jangan habiskan energy, sumberdaya Anda untuk memikirkannya, karena itu hanya kesia-siaan belaka dan ujungnya adalah kekecewaan.

Ini tentu tak mudah, apalagi kalau selama ini kebiasaannya belum dilatih dan dibangun. Tetapi metode ini juga berarti susah dan sulit. Salah satau caranya adalah, tanyakan kepada diri Anda: "Apa yang akan saya lakukan jika situasi atau masalah ini tidak ada dalam hidup saya?" Lalu, lakukan itu.

Oleh karenanya, metode ini dituntut kepekaan yang tinggi untuk bisa membedakan hal-hal yang memang bebas dari kecenderungan ketidakpastian yang tinggi. Kenali dengan tepat dan lakukan dengan cermat dengan cepat agar memontnya bisa didapat.

3.   Bawalah kepastian untuk hal-hal penting dan abaikan hal-hal lainnya
Dalam setiap situasi, selalu ada hal-hal yang penting bagi Anda dan hal-hal lain yang kurang penting. Pesan kunci dari metode ketiga ini adalah memberi kepastian pada hal-hal penting dan membiarkan hal-hal lain yang kurang penting pergi dan berlalu.

Katakanlah Anda baru saja pindah ke suatu tempat atau kota  yang benar-benar baru Anda tinggal.  Situasi yang dihadapi adalah Anda menganggur, tidak punya teman di sini, tidak memiliki penghasilan karena menganggur dan tidak memiliki akomodasi tetap dan hanya tinggal di penampungan saat ini. Tabungan Anda hanya bisa bertahan selama seminggu lagi,  dan hidupmu sedang berubah dan semuanya naik di udara.

Nampak semuanya serba tidak pasti kehidupan yang dijalani. Pertanyaannya adalah apa yang kamu kerjakan? Dalam menghadapi ketidakpastian yang begitu besar, harus fokus pada menstabilkan bidang terpenting dalam hidup Anda. Bagi kebanyakan orang, ini adalah keamanan finansial dan mendapatkan akomodasi tetap.

Untuk keamanan finansial, Anda dapat mengamankan keuangan Anda terlebih dahulu dengan melakukan beberapa pekerjaan cepat dan aneh. Anda juga dapat meminjam uang dari teman-teman Anda di rumah dan mengembalikannya setelah Anda mendapatkan pekerjaan. Tujuannya adalah untuk membantu Anda dalam jangka pendek sementara memikirkan apa yang ingin dilakukan dalam jangka panjang. Anda dapat meluangkan waktu untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi Anda setelah masalah keuangan jangka pendek ditangani.

Dengan keuangan yang ada,  dapat mencari akomodasi atau tempat penginapan yang agak permanen. Yang bisa dikerjakan adalah  cari dan periksa iklan baris, cari Google, atau hubungi pemilik penginapan untuk mendapatkan bantuan. Mendedikasikan beberapa minggu untuk berburu tempat yang representative  dan jangan berhenti sampai Anda menemukan tempat yang memenuhi kebutuhan Anda.

Selama periode ini, jangan khawatir tentang hal-hal lain, kerjakan saja yang bisa Anda kerjakan agar tidak terjebak dalam mindset ketidakpastian.

Jadi, bagaimana Anda mengelola ketidakpastian sehari-hari? Lakukanlah dengan berfokus pada hal yang paling penting pada saat itu, dan hanya itu. Ini berarti bahwa jika perhatian utama pada saat itu adalah mendapatkan akomodasi atau penginapan, saya akan memfokuskan energi saya untuk menemukan akomodasi yang layak yang memenuhi kebutuhan saya.


15.    Ayat Al-Qur’an Untuk Mengatasi Ketidakpastian
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu : Al-Baqarah (2) : 23

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Artinya :
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Analisa Website Traveloka

Contoh Membuat Platform (kesehatan)

KEBUTUHAN DESAIN GRAFIK PADA APLIKASI WEB